Bandung, BewaraJabar — Bagian dari penataan kawasan Alun-alun Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung membongkar jembatan penyebrangan orang (JPO) di Jalan Asia Afrika, tepatnya di depan Gedung Kantor Pos Bandung, Senin 20 Desember 2021 malam.
Pembongkaran ini dipantau langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna.
Pembongkaran JPO diprediksi memakan waktu selama 8 hari. Pengerjaan memakan waktu karena hanya dikerjakan pada pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.
Selama pembongkaran arus lalu lintas akan ditutup sementara dan dialihkan ke arah Jalan Banceuy.
Ema mengungkapkan pembongkaran JPO tersebut bagian dari konsep menata Kota Bandung menjadi lebih baik, indah dan semakin menarik.
Selain itu, JPO tersebut juga dinilai sudah tidak berfungsi sebagai mana mestinya. JPO tersebut sebelumnya dibangun pihak swasta, namun sejak 2017 lalu telah menjadi milik Pemkot Bandung.
“Kita ada Perda nomor 12 tahun 2018 tentang barang milik daerah. Tentunya harus dicatat secara betul (terkait barangnya), lalu kita tentukan siapa pengguna barangnya. Hingga akhirnya disetujui untuk dibongkar,” kata Ema.
Menurut Ema, dengan pembongkaran JPO ini bisa membuat kawasan Alun-Alun tertata lebih baik, PT Pos juga dapat berkontribusi dengan penataan tersebut karena Gedungnya merupakan cagar budaya.
“Apalagi ini (Jalan Asia Afrika) mainstream road dan kebanggaan Kota Bandung. Siapa orang Bandung dan di luar Bandung yang tidak mengenal tentang jalan Asia Afrika?” ucapnya.
Terkait pembongkaran menjelang akhir tahun, Ema mengatakan, proses administrasinya cukup lama, meski pun penyerahan dari pihak swasta sejak tahun 2017 lalu.
“Kita semua harus tertib (administrasinya), faktor itulah yang akan sedikit memakan waktu. Pembongkaran ini yang mengerjakan pun bukan kami di SKPD, tetapi menggunakan orang yang profesional. Dan ini memang dihitung betul,” katanya.
Ema menambahkan, nantinya di Jalan Asia Afrika hanya ada satu JPO. Sedangkan yang lainnya akan di bongkar. Selain itu, rencananya selter bus juga akan direvitalisasi.
Untuk itu telah dianggarkan sebesar Rp1,250 miliar. Targetnya, membongkar 3 JPO dan 17 selter. JPO yang bakal difungsikan yakni JPO berdesain heritage. Nantinya akan bertambah fungsinya menjadi Bandung Tourism Center.
“Penyebrangan di JPO heritage, rencananya disana ada salah satu fungsi untuk bandung tourism center, pusat informasi turis bandung, nanti ada pengelolanya disana mungkin dari Disbudpar, ini bagian dari penataan kawasan juga,” imbuhnya.