Jatinangor, bewarajabar.com – Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., Mengukuhkan dua guru besar dalam Prosesi Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (8/11/2019) siang.
Dua guru besar yang dikukuhkan dari Fakultas Ilmu Budaya, yaitu: Prof. Dr. Eva Tuckyta Sari Sujatna, M.Hum., Dan Prof. Aquarini Priyatna, MA, M.Hum., PhD.
Eva dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Linguistik, sedangkan Prof. Aquarini dikukuhkan sebagai guru besar di bidang Ilmu Sastra dan Gender.
Dalam prosesi tersebut, Prof. Eva menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Peran Linguistik dalam Pariwisata”. Lewat orasinya, Prof. Eva menyampaikan bahwa linguistik berperan penting dalam menyelesaikan informasi yang lengkap di bidang pertanian dan pariwisata yang mendukung pengembangan pariwisata sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 16 tahun 2005 tentang Kebijakan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata.
“Sebagai dasar pengetahuan dalam berkomunikasi, bahasa yang tidak hanya berfungsi sebagai media yang menghubungkan para wisatawan dan penduduk lokal, tetapi juga sebagai sarana promosi wisata yang ditawarkan kepada para calon wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia,” katanya.
Prof. Eva menjelaskan, peran linguistik dalam ditemukan di penamaan jalan hingga lokasi perjalan yang dilengkapi wisata alam, sejarah, maupun kuliner. Karena itu, bahasa tersebut merupakan tidak berarti yang dapat diselesaikan dari upaya promosi wisata.
“Saya menyarankan agar para linguis ikut berkontribusi dengan melibatkan diri pada penelitian-penelitian linguistik yang berhubungan dengan pariwisata,” terang Prof. Eva.
Sementara itu, Prof. Aquarini menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Auto / Biografi Sebagai Narasi Feminin / Feminis: Perlintasan Lokal-Global, Selebritas, dan Budaya Populer”.
Prof Aquarini mengatakan, narasi tentang perempuan dapat membongkar lebih dalam dan jauh tentang penilaian yang acapkali dianggap benar dan sakral.
“Narasi tentang hidup perempuan, terutama yang ditulis perempuan, juga memberikan artikulasi untuk hidup dan cara hidup perempuan yang diterima sekunder dan marjinal,” ujar Prof. Aquarini.
Dalam penelitian yang dilakukan pada auto biografi perempuan, khusus pada kaum selebritas Indonesia, Prof. Aquarini menemukan perbedaan feminitas yang dibahas dan dinegosiasikan oleh selebritas perempuan, baik di ruang publik maupun privat / domestik.