Bandung, Bewarajabar.com – Ketua Bandung bjb Tandamata, Tachyan Iskandar mengakui, meski berat namun bisa menerima keputusan pemberhentian Proliga 2020. PP PBVSI dan Panitia Pelaksana Proliga secara resmi memberhentikan Proliga 2020 melalui surat No 170/DPP/PBVSI/III/2020 tertanggal 18 Maret 2020 yang ditanda tangani oleh Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sudjarwo dan Direktur Proliga, Hanny S Surkatty.
“Dengan berat hati, kita harus menerima keputusan tersebut. Virus Corona ini bukan hanya masalah Indonesia, tapi dunia. Ini untuk keselamatan semua,” ujar Tachyan Iskandar.
Tachyan berharap, masih ada kebijakan lain seperti menunda gelaran Proliga 2020 yang tinggal menyisakan babak Final Four dan Grand Final tersebut.
“Ditunda dulu sampai kondisi kembali memungkinkan, tidak dihentikan langsung seperti sekarang ini. Kompetisi sepakbola juga ditunda terlebih dulu,” terangnya.
Melihat hal tersebut, maka pihaknya menyarankan kepada panitia pelaksana dan PP PBVSI untuk menunda tidak memberhentikan.
“Kita secara resmi sudah layangkan surat ke panitia pelaksana dan PP PBVSI. Dalam sebuah kompetisi itu kan harus ada juaranya. Ini kan belum pasti siapa juaranya dan keputusannya langsung diberhentikan. Kita harap ada keputusan lain, penundaan misalnya,” harapnya.
Tachyan mengaku kecewa dengan keputusan pemberhentian kompetisi bola voli Proliga 2020 tersebut. Pasalnya, tim Bandung bjb Tandamata sedang dalam kondisi puncak penampilan dan Aprilia Manganang dkk memiliki peluang besar menjadi juara Proliga 2020.
“Tapi harus bagaimana lagi, ini untuk kepentingan dan keselamatan bersama dan kita pun menerima. Tapi kalau dilihat kans, tim kita punya peluang besar untuk juara setelah melihat pertandingan terakhir menghadapi Jakarta Pertamina Energi sebagai pesaing terberat. Kalau bisa dibilang, Bandung bjb Tandamata itu juara tanpa mahkota,” tegasnya.
Sementara Manajer Tim Bandung bjb Tandamata, Ayi Subarna mengaku kecewa dengan keputusan yang sepihak.
“Seharusnya semua klub dikumpulkan terlebih dahulu untuk membahas permasalahan ini,” terangnya.
Sebelumnya, PP PBVSI sempat mengeluarkan surat pada 16 Maret lalu terkait penghentian sementara. Tapi dua hari berselang, datang lagi surat yang berisi penghentian Proliga 2020.
“Sempat diberhentikan sementara dan pemindahan babak Final Four serta Grand Final. Tapi tiba-tiba ada surat pemberhentian. Seharusnya panggil klub untuk menyepakatinya. Tunggu sampai tanggal 3 April, kalau tidak memungkinkan baru diberhentikan” terangnya.