Bandung, BewaraJabar — Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Barat, H. Dede Amar menilai pendidikan di Jawa Barat sedang darurat, pasalnya mulai dari jenjang TK hingga SMA kekurangan tenaga kependidikan.
Saat ditemui di kantor PGRI Jabar pada Jumat, 10/12/2021. H Dede Amar menjelaskan jika kewenangan pendidikan di Jabar meliputi TK, SD, SMP dan SMA, dan untuk kewenangan Sekolah Luar Biasa (SLB) sudah menjadi kewenangan provinsi.
“Kewenangan pendidikan di Jabar itu dari TK, SD, SMP dan SMA, kalo untuk SLB itu kewenangan Provinsi,” ujarnya.
Ia menyebut kondisi pendidikan di Jabar pun sedang darurat tenaga kependidikan seperti Guru dan Kepala Sekolah.
“Kondisi di Jabar meliputi pendidikan sedang darurat Guru, darurat Kepala Sekolah, darurat tenaga kependidikan,” ungkapnya.
Pemerintah sudah menangani hal ini dengan mengangkat Guru honorer jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Alhamdulillah sudah diatasi pemerintah dengan mengangkat guru honorer menjadi PPPK, kita membutuhkan 1 juta guru honorer jadi PPPK,” jelasnya.
Namun saat ini aturan pemerintah hanya memperbolehkan para Guru honorer dengan umur 35 tahun ke atas untuk ikuti tes PPPK, dan umur 35 tahun kebawah untuk ikuti tes ASN PNS.
“Kelihatan yang ikut tes ASN dari semua umur, ada yang 20 tahunan, tapi itu kembali lagi ke aturan pemerintah,” tambahnya.
Walaupun begitu, H Dede Amar meminta keadilan dari pemerintah untuk mengangkat para guru honorer.
“Keinginan saya satu, saya ingin keadilan untuk guru-guru honorer,” tutupnya.