Bewarajabar.com – Meski tingkat urgensi tol Gedebage-Cilacap atau lebih dikenal Cigatas sudah mendesak, proses dimulainya pembangunan tol yang akan menjadi akses tercepat ke wilayah Jabar Selatan atau Priangan Timur masih berproses.
Dari data yang dimiliki sampai saat ini, Tol Cigatas akan dibangun dalam dua segmen. Segmen I Cigatas direncanakan akan dibangun pada 2022-2024 dengan biaya mencapai Rp30,24 triliun.
Masuk dalam proyek strategis nasional, segmen I ini akan memiliki Panjang 95,21 kilometer mencakup Kabupaten Bandung, Garut dan Tasikmalaya.
Sementara untuk segmen II akan dibangun mulai dari Kabupaten Tasikmalaya-Ciamis hingga Pangandaran sepanjang 111,45 kilometer.
Estimasi anggaran untuk segmen II ini mencapai Rp30,24 triliun dengan sumber pendanaan sepenuhnya dari pihak swasta. Pembangunan segmen II diperkirakan baru bisa dimulai pada 2025-2030 mendatang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan tol ini akan mendukung pergerakan logistik,
komoditas dan orang dari kawasan produksi di Jawa Barat selatan menuju wilayah Metropolitan Bandung Raya.
“Tol ini juga jadi solusi masalah kemacetan di jalur selatan yang juga menjadi jalur rawan kecelakaan,” katanya, belum lama ini.
Tol Cigatas sendiri diperkiarakan bisa memangkas waktu tempuh hingga 40 persen dibanding memakai jalur biasa ataupun alternatif.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum berharap rencana pembangunan Tol Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Cilacap atau yang dikenal Cigatas bisa segera terealiasi.
Menurutnya pembangunan tol ini akan dilakukan dalam tiga tahap, yakni ruas Bandung-Tasikmalaya, Tasikmalaya-Banjar, dan Banjar-Cilacap.
Pemerintah Provinsi sendiri, menurutnya sudah sangat siap mendukung dari berbagai sisi untuk pembangunan oleh pemerintah pusat dan investor tersebut.
Jika tol tersebut sudah rampung, perjalanan Bandung-Tasikmalaya cuma memakan waktu satu jam.
Program Jelajah Investasi Jabar-Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor.
Yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandara udara Internasional Jawa Barat (BIJB), bank bjb, JNE Regional Jawa Barat,
Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.
