Bandung, bewarajabar.com. Menghadapi Hari Raya Idul Adha yang identik dengan KurbanĀ berupa, kambing sapi dan domba , Pemerintah Jawa Barat mengantisipasi untuk terciptanya hewan Kurban dengan kualitas dan kelayakan serta kesehatanĀ yang akan di bagikan kepadaĀ masyarakat, untuk itu melalui Kepala dinas Ketahanan pangan dan kesehatan Provinsi Jabar yaitu Kusmayadi, dan ketua perhimpunan Dokter Hewan IndonesiaĀ ( PDHI )hadir Dokter Arif HidayatĀ serta Pranyata, mensosialisakan point point terkait pemeriksaan hewan Kurban yang sehat . Dilaksanakan di lobby museum Gedung Sate Bandung .( 1 /Ā 8 /Ā 2019 ) .

Tahun ini diturunkan sekitar 800 Orang lebih dari Provinsi, Kota dan KabupatenĀ sebagai tim pemeriksa kesehatan serta kelayakan hewan Kurban, agar hewan yang di kurbankan sehat bukan hewan yang berpenyakit , tegas dokter Arif. Sebelum melakukan pemeriksaan terlebih dahulu di checkĀ surat kesehatan / kelayakan , dan dari mana asal hewan .Ā Hal ini dilakukan setiap tahun menjelang idul Adha. Diprioritaskan oleh pemerintah jabar , karena Jawa barat daerah Endermist Antrak walaupun sejak tahun 2008 sudah terlepas kasus tapi kuman antrak bertahan selama 40 tahun, jadi kewaspadaan harus dijaga.
Menurut kepala dinas ketahanan pangan provinsi jawa barat kusmayadi , hewan KurbanĀ yang masuk atau keluar jabar, harus diperiksa ( Check point) dari arah barat pemeriksaan di Gunung Sindur , dari timur di losari kabupaten Cirebon, dan jalur selatan ( pantura ) didaerah Banjar untuk diperiksa Antemortem dan formortem karena hewan besar belum tentu sehat dan layak termasuk syarat usia hewan Kurban, untuk sapi jangan yang di bawah dua tahun, dan untuk kambing juga Domba jangan hewan yang umur dibawah satu tahun. kata Kusmayadi .

Selain itu diajarkan juga pada calon pemotong hewan Kurban, bagaimanaĀ cara memotong yang baik, peserta banyak terlibat dari para DKM. Satu hal sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Barat H.M . Ridwan Kamil, daging yang dibagikan pada masyarakat, jangan dikemas dengan kantong plastik hitam ( kresek ) karena rawan mengundang kanker, diharap pakai kemasan dari besek ( pipiti)Ā yang dilapisi daun pisang, agar kesehatan masyarakatĀ terjamin . ( Farida)





































































Discussion about this post