Bandung, Bewarajabar.com – Baznas Kota Bandung menyalurkan bantuan sebanyak 30 mushaf Al-Qur’an kepada Pokja PWI Kota Bandung.
Selain bantuan Al-Qur’an, selain itu Baznas Kota Bandung juga sebelumnya memberikan sumbangan dana untuk kebutuhan dalam mendukung pelaksanaan program Ngaji Bareng Wartawan Indonesia (Ngabarin) yang rutin digelar Pokja PWI Kota Bandung.
Secara simbolis, bantuan mushaf Al-Qur’an dengan penerbit Syamil Quran diserahkan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian & Pendayagunaan Baznas Kota Bandung, Irfan Farid Taufik dan diterima Ketua Pokja PWI Kota Bandung Zaenal Ihsan di Kantor Baznas Kota Bandung Jalan Martanegara Bandung, Rabu 09 Oktober 2024.
Pada kesempatan tersebut turut hadir dari pihak Baznas Kota Bandung Kepala Bidang Penghimpunan, Irfan Luthfi serta Kepala Bidang Pendistribusian & Pendayagunaan Ahmad Husen. Begitu pula dari Pokja PWI Kota Bandung hadir Sekretaris Herri Gunawan beserta Bendahara Rian Andrian.
Disampaikan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian & Pendayagunaan BAZNAS Kota Bandung, Irfan Farid Taufik pihaknya mengapresiasi kegiatan Ngabarin Pokja PWI Kota Bandung dan berharap bantuan Al-Qur’an yang diberikan dapat bermanfaat dan bermaslahat bagi semua pihak.
“Amanah ini (Al-Qur’an) kami sampaikan dan semoga bermanfaat. Kami juga menilai pers berperan sangat strategis dalam membantu menyosialisasikan dan mempublikasikan, tentu Baznas Kota Bandung siap bersinergis terutama dengan Pokja PWI Kota Bandung,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pendistribusian & Pendayagunaan Ahmad Husen pihaknya menyambut ikhtiar baik antara Baznas Kota Bandung dan Pokja PWI Kota Bandung.
Menurutnya media massa sebagai penopang dari masifnya pemberitaan terlebih bagaimana program Baznas Kota Bandung dapat tersosialisasikan dan terpublikasikan.
“Sangat penting bagaimana memberikan literasi tentang nilai dan pentingnya berzakat pada masyarakat. Sosialisasi atau dakwah zakat tak hanya diatas podium atau mimbar tetapi dalam hal ini diperlukan peranan pers,” jelasnya.
Sebab, menurutnya, tidak sedikit dari kalangan masyarakat yang hingga kini masih membutuhkan pemahaman bagaimana zakat itu, berapa nilai zakat untuk seorang profesional dan kemana penyalurannya.
“Kami sadari, untuk di Kota Bandung saja masih jauh dari harapan. Zakat yang terhimpun dikisaran masih di bawah 1 persen. Sementara Kota Bandung merupakan wilayah potensi zakat yang cukup besar. Itu juga melalui OPZ (Organisasi Pengelola Zakat) seperti LAZ Persis, Lazis Muhammadiyah dan lainnya,” bebernya.
Menanggapi demikian, Ketua Pokja PWI Kota Bandung Zaenal Ihsan menegaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan para stakehorlder atau mitra-mitra kerja terutama Baznas Kota Bandung.
Dijelaskan Ihsan -biasa disapa- kegiatan Ngabarin Pokja PWI Kota Bandung rutin dilaksanakan satu pekan sekali dan sudah menginjak tahun ketiga. Selain mengaji, juga diperdalam dengan menerjemahkannya.
“Bantuan mushaf Al-Qur’an dirasakan sangat berarti bagi keberlangsungan program Ngabarin. Setiap satu minggu sekali banyak awak media yang turut serta ikut mengaji di sekretariat,” tambahnya.
Bahkan, kegiatan Ngabarin juga sempat menjadi bahan penelitian tesis oleh Sigit Moch. Attorsusi salah seorang mahasiswa pasca sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Azhary Cianjur belum lama ini. (*)