Bandung, Bewarajabar.com — Program Buruan SAE (Pekarangan Sehat, Alami, dan Ekonomis) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mampu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat perkotaan. Salah satunya Buruan SAE di RT 07 RW 13, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik.
Menurut Ketua kelompok Tani Pesona 13, Luki, program Buruan SAE membuat masyarakat menjadi mandiri untuk mengelola pangan.
Dengan memanfaatkan lahan milik Pemerintah Daerah, warga menyulapnya menjadi pekarangan yang dipenuhi berbagai jenis sayuran.
“Hasil tanaman ini dijadikan untuk ketahanan pangan warga setempat. Kedua, kita bisa jual untuk memutarkan kembali agar kebunnya bisa jalan terus,” tuturnya kepada Humas Kota Bandung, Senin 18 Januari 2021.
Bahkan untuk pupuk tanaman, warga setempat memanfaatkan sampah menjadi pupuk yang terbuat dari Loseda (Lodong Sesa Dapur) atau pipa sisa dapur.
Pipa menjadi wadah untuk menampung sampah organik. Nantinya, sampah tersebut diolah menjadi pupuk dan lain-lain.
“Warga di sini juga sudah melakukan gerakan Kang Pisman. kita sudah mulai memilah sampah yang organik dan anorganik,” ungkapnya.
Meski baru memulainya sejak 4 bulan lalu, namun Luki memastikan warga memiliki semangat yang begitu tinggi. Bahkan ia berharap Buruan SAE di wilayahnya bisa menjadi wisata agraris. Sehingga nantinya bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas.
“Kita punya obsesi. Ke depannya ingin dijadikan wisata agraris. Juga untuk education center jadi bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara bercocok tanam organik,” imbuh Luki.
Hadirnya Buruan SAE, menurut Luki, tak hanya memberikan manfaat untuk ketahanan pangan, tetapi juga menghadirkan lingkungan yang sehat dan alami.