Bewarajabar | Jakarta – Perhelatan ajang balap internasional Jakarta E-Prix 2022 ternyata sangat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) membeberkan data dampak pertumbuhan ekonomi penyelenggaraan balap tersebut senilai Rp 2,638 triliun.
Hal itu diungkapkan pada diskusi publik dengan tema “Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta,” pada Kamis, (23/06).
Adapun dampak terhadap tambahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB DKI) sebanyak Rp 2,041 triliun dan dampak langsung sejumlah Rp 597 miliar.
Penyelenggaraan Formula E yang merupakan ajang motosport internasional memiliki multiple impact seperti peningkatan PDB (pertumbuhan ekonomi) baik regional maupun nasional, peningkatan pertumbuhan bidang pariwisata dan sektor yang terkait dengan pariwisata, penyerapan tenaga kerja, ekonomi kreatif, UMKM dan lain-lain.
Kemudian, dalam diskusi tersebut, Ekonom Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati mengungkapkan dampak ekonomi makro dari penyelenggaraan Formula E akan berskala besar yang berjangka panjang dan berkelanjutan.
“Inilah model makro yang diantaranya tentu ini beberapa yang saya lihat kemungkinan bisa dipakai yang bisa digunakan untuk menceritakan dampak ekonomi dari sebuah kegiatan yang sifatnya internasional ini yang berskala besar yang akan berjangka panjang,” ungkapnya.
Nina juga mengatakan ajang balap Formula E berdampak luas terhadap lingkungan, seperti halnya menurunkan polusi udara Jakarta.
“Dampaknya ya nanti gitu, bahkan yang namanya lingkungan efeknya kalau DKI membuat popularitas mobilnya listrik, DKI menurunkan polusinya dan itu dampak lingkungannya luas,” tuturnya.