Bandung, BewaraJabar — Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengapresiasi setiap lembaga kemasyarakatan yang membantu warga Kota Bandung meringankan beban saat pandemi Covid-19 ini. Termasuk yang dilaksanakan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang memberikan bantuan kepada anak yatim yang ayahnya meninggal karena Covid-19.
Perhatian tersebut berupa bantuan dari Program Anak Yatim Asa Anak Indonesia, yakni paket sembako dan peralatan sekolah, serta uang saku untuk anak yatim dan keluarganya yang tercatat ada 126 anak di Bandung Raya.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan 10 anak yatim dan ibunya di Kantor DDII Jawa Barat, Jalan Ciateul, Kota Bandung, Selasa 12 Oktober 2021.
“Mudah-mudahan ini menjadi bagian upaya kita untuk memperhatikan anak-anak yatim, terutama mereka yang bernasib ditinggalkan ayahnya pada saat masa pandemi Covid-19,” ucap Oded.
Menurutnya, dengan bantuan ini merupakan bentuk perhatian dari berbagai pihak yang ikut berkolaborasi, dan ke depan akan terus dilakukan bersama DDII Jawa Barat.
“Tentu saja bukan hanya kepada anak yatim saja, tetapi aspek kehidupan sosial masyarakat juga kita bisa terus mengadakan kolaborasi,” katanya.
Sementara itu, Perwakilan Laznas DDII Pusat, Ust Said mengatakan, bantuan program Asa Anak Indonesia memang difokuskan untuk membantu para anak yatim yang ayahnya meninggal karena Covid-19.
Pihaknya juga menginstruksikan ke perwakilan di sejumlah provinsi untuk mendata anak-anak tersebut, sehingga bisa memberikan perhatian kepada mereka, termasuk di Jawa Barat.
“Dengan adanya Covid-19 ini, anak yatim butuh perhatian, mereka mempunyai masa depan, siapa lagi kalau bukan kita yang memperhatikan,” katanya.
“Dengan data yang didapatkan, kita akan meringankan beban mereka. Berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk anak-anak yatim ini,” lanjutnya.
Sedangkan Ketua DDII Jawa Barat, Ust. Roinul Balad menyampaikan, program Asa Anak Indonesia merupakan program bersama antara Forum Zakat dengan Lembaga-Lembaga Zakat di Indonesia dan Jawa Barat pada khususnya.
“Data anak yang ayahnya meninggal di masa Covid-19 ini mencapai ribuan, yang ada di Jawa Barat sekitar 500, untuk Bandung Raya yang tercatat 126 anak,” katanya.
“Kita memberi bantuan untuk anak-anak barusan sebagai simbolis, alhamdulillah dihadiri Wali Kota Bandung, dan Pak Wali pun menitipkan sebagian rezekinya untuk anak-anak yatim itu,” ucapnya.
DDII Jawa Barat pun tidak hanya memperhatikan anak yang menjadi yatim karena ayahnya meninggal karena Covid-19, ada pula program untuk anak yatim lainnya yang bahkan menjadi binaan sebanyak 700 anak yatim di Jawa Barat.
“Tentu saja tidak menutup kemungkinan program yang lebih luas, tapi karena sekarang masanya Covid-19, mendadak ayah sebagai tulang punggung meninggal karena Covid-19, ibunya sebagian besar juga tidak punya pekerjaan,” tuturnya.
Menurutnya, anak yatim tersebut beberapa tahun mendatang akan tumbuh dewasa dan mengisi bangsa ini, sehingga harus punya asa, sukacita, dan harapan besar untuk bisa menjadi masyarakat yang berguna dan optimis dalam menghadapi permasalahan.
“Sehingga mereka bisa berkiprah bagaimana memakmurkan Jawa Barat ini, menjadi masyarakat yang beriman dan bertakwa. Mudah-mudahan kedepan juga akan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi,” harapnya.