Ini sebagai pelaksanaan program yang diarahkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziah untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia. Menurut Menteri Ketenagakerjan Hj Ida Fauziah, saat berbicara di Universitas Nadhatul Ulama mengembangkan SDM agar melibatkan 4 elemen.
Bandung, Bewarajabar.com — Peluang bisnis di era milenial sangat terbuka, terutama bagi kaum muda. Maka inkubator bisnis di Indonesia mulai ramai, beriring dengan tingginya antusiasme bisnis rintisan baik yang bergerak di bidang teknologi hingga inovasi produk yang variatif.
Guru Besar IPB DR Ir Hadi Karia Purwadaria M Sc, menyatakan saat ini tengah menjamur tech start-up di Indonesia. Ini dia sebutan boleh jadi terinspiorasi oleh kesuksesan lima tech start-up asal Indonesia yang kini telah berhasil menjadi unicorn yakni tokopedia, ojek, bukalapak, traveloka dan ovo.
Perusahaan rintisan berbasis teknologi, inkubator bisnis dapat menjadi bagian penting dalam perjalanan usaha rintisan. Adapun lanjut dia, kalangan peaktisi dunia usaha perlu memahami pengertian inkubator bisnis, akselerator bisnis.
“Seringkali orang keliru mengenai dua istilah ini, padahal sebenarnya keduanya berbeda,” katanya.
Inkubator bisnis menurut dia, adalah program bantuan yang diberikan kepada entrepreneur dalam tahap awal yang mana mencakup konsep bisnis, model bisnis, dan pembuatan produk awal.
Karena itu Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja dan Pasar Kerja dalam rangka membantu masyarakat didalam pengembangan inkubasi bisnis, melaunching layanan Layanan Informasi Inkubasi Bisnis di Jalan Lembang No. 222. Oleh Prof. yakni seorang Guru Besar Tehnik hasil Pengolahan Pangan dari IPB dan didampingi oleh Kepala BBPPK dan PKK Lembang Bapak Eko Daryanto, M.Si.
Ini sebagai pelaksanaan program yang diarahkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziah untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia. Menurut Menteri Ketenagakerjan Hj Ida Fauziah, saat berbicara di Universitas Nadhatul Ulama mengembangkan SDM agar melibatkan 4 elemen, yang diantaranya : Yang pertama, Elemen Pemerintah dengan program prioritas pengembangan kapasitas SDM. Kedua instansi pendidikan dengan memastikan kompetensi lulusan yang siap masuk dunia kerja ataupun berwirausaha. Ketiga dunia industri aktif harus mendukung langkah link-match, misalnya dengan membuka program magang mahasiswa.
Keempat melibartkan asosiasi profesi yang harus aktif memberikan sumbangsih pemikiran dan wawasan terkini.
Maka menurut Hj Ida, jika menginplementasi empat elemen tersebut, untuk mewujudkan kekerja sama dengan beberapa kementerian dan swasta yaitu, Inkubator Bisnis LPPM UNY ( industri kreatif), STP IPB (Processing dan Agro), LPN Universtas Udayana (industri kreatif dan pariwisata) dan Biro Humas Kemnaker.
Konsep model yang telah disepakati itu kemudian harus di uji coba. Hasil uji coba akan difinalisasi untuk kemudian dijadikan rekomendasi pola kegiatan pada tahun berikutnya. Dalam acara ini juga terdapat penandatanganan MOU yang juga diselenggarakan di Swiss Bell resort Dago Heritage Kota Bandung tanggal 19 – 21 Februari 2020.
Pembangunan sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia, bila mencermati data yang dikeluarkan Bank Dunia pada tahun 2018 menyebutkan bahwa kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 87 dari 157 negara. Sementara itu, di tahun yang sama, Business World memaparkan bahwa peringkat daya saing SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 63 negara.
Dan yang tak kalah pentingya adalah pengembangan ekosistem talenta nasional dan global perlu terus ditumbuh kembangkan pada berbagai tatanan, misalnya dengan menata kelembagaan yang ada (perlunya integrasi kelembagaan) berdasarkan kebutuhan kongkrit, yang dapat bergerak cepat dan didukung oleh kepemimpinan berintegritas, guna memastikan berkembangnya talenta unggul dengan inovasi dan kreatifitasnya, program dan kegiatan dan penganggaran yang dikembangkan dipastikan tidak lagi hanya business as usual. (red)