Bandung, Bewarajabar — Bulan suci Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan kehadirannya begitu sangat dinantikan oleh umat muslim. Tak terasa, dalam hitungan hari tamu agung itu kini akan berpamitan meninggalkan umat muslim.
Untul itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial berpesan agar masyarakat khususnya umat muslim bisa tetap mengambil hikmah dan melanjutkan kebaikan-kebaikan yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Pada momentum Ramadan, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran dan memohon ampunan. Maka setelah Ramadan pergi Oded pun berharap kebiasaan-kebiasaan itu tetap dilanjutkan.
“Bulan ini syahrul magfiroh dan syahrul Quran. Mudah-mudahan setelah Ramadan pergi kita tetap melanjutkan terus beristigfar kepada Allah dan terus mencintai Alquran,” tuturnya pada acara Safari Ramadan di Masjid Jami Garuda, Andir, Selasa 11 Mei 2021.
Pada acara Safari Ramadan 1442 H ini, turut hadir pula Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Kepala Kemenag Kota Bandung, Ketua Baznas Kota Bandung, serta Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan di eks wilayah Andir.
Seiring dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, maka kegiatan acara Safari Ramadan pun telah usai. Menutup acara tersebut, Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Baznas Kota Bandung secara simbolis menyerahkan bantuan kepada lansia, anak yatim, marbot masjid, geber masjid, MUI, DKM, serta bantuan kepada 10.466 orang guru formal dan non formal.
“Ini hari terakhir dari program Safari Ramadan, dan ini titik ke enam. Kita mengambil di titik-titik eks wilayah. Kita menjaga jangan terlalu banyak agar tidak banyak kerumunan,” ucap Oded.
Di samping itu Oded pun menyampaikan betapa pentingnya membayar zakat fitrah, berinfak, dan bersedekah. Dan untuk memberi, tidak harus menunggu kaya terlebih dulu karena sekecil apapun pemberian kita akan mendapat penghargaan dari Allah.
“Yuk wargi Bandung kita punya program ayo berzakat, jadi mari cinta zakat, cinta infak, dan cinta Alquran,” serunya.
Terkait dengan pembagian zakat fitrah, Oded berpesan agar pembagiaannya diserahkan langsung kepada mustahik agar tidak menimbulkan kerumunan.
Kemudian untuk pelaksanaan salat Idulfitri nanti, Oded meminta pelaksanaannya dilakukan secara desentralisasi. Artinya semakin menyebar maka jemaah yang ikut semakin sedikit. Dan yang tak kalah penting, protokol kesehatan sudah menjadi sebuah keharusan.
“Terpenting, setiap pelaksanaan salat Idulfitri harus ada kepanitiaan. Satgas kewilayahan harus memeriksa kesiapannya. Kalau belum siap, tidak boleh. Dan harus ada simulasi,” tegasnya.
“Kemudian halal bihalal tidak boleh. Open house juga tidak ada,” tuturnya.