Bandung, bewarajabar.com — Salah satu kunci sukses pelayanan Sistem Layanan Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) adalah, pelayanan prima yang pelaksanaannya akan tergantung pada sumber daya manusia (SDM) petugas.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Sosial Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggelar Bimbingan Teknis Sumber Daya Manusia (Bimtek SDM). Terlebih permasalahan sosial di Kota Bandung dari tahun ke tahun semakin kompleks dan meningkat.
“Masalah ini perlu diatasi dengan pendekatan sistem, baik dari level kewilayahan, maupun sarana dan prasarana, serta SDM yang memiliki Kompetensi,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat paparan kepada peserta Bimtek SLRT di Hotel Papandayan, Kamis (15 Oktober 2020).
Menurut sekda, pendekatan sistem tersebut selaras dengan SLRT. Pelaksanaannya berjenjang mulai dari pusat kesejahteraan sosial (Puskesos) kelurahan hingga kecamatan dan kota.
“Puskesos Kelurahan dapat menjadi lembaga rujukan SLRT untuk kategori PMKS gelandangan, pengemis, anak jalanan, penyandang disabilitas, dan lanjut usia,” ujarnya.
Tenaga teknis, lanjutnya, harus memahami dan menguasai 11 bentuk pelayanan yang merupakan pengembangan dari fitur pelayanan dalam SLRT yang telah disesuaikan dengan kebutuhan Kota Bandung.
Sekda berharap, Puskesos Kelurahan akan menjadi komponen yang sangat mempengaruhi mutu pelayanan. Sehingga para pelayanan nya harus memahami tugas dan kewajibannya.
“Saya berharap dengan adanya Bimtek ini akan menguatkan dukungan dan komitmen dari dari setiap pemangku kepentingan demi mewujudkan pelayanan prima dalam memenuhi kebutuhan warga miskin,” tuturnya.