Bandung, BewaraJabar — Bertepatan dengan Hari Jadi ke-211 Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menorehkan prestasi di tingkat Nasional. Kali ini Pemkot Bandung memperoleh Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2021 Kriteria Utama.
Anugerah Parhita Ekapraya kriteria utama diberikan karena Pemkot Bandung dinilai sangat baik soal kesetaraan gender.Anugerah ini tentunya menjadi salah satu kado di HJKB tahun ini.
Perolehan tersebut menambah daftar panjang penghargaan bagi Kota Bandung. Sebelumnya tercatat sebanyak 269 penghargaan telah diraih Pemkot Bandung.
“Alhamdulillah masuk tahun ke 4 setelah tahun ke-3 refleksi Mang Oded dan Kang Yana, penghargaan sudah cukup banyak 269 penghargaan dan ditambah ini menjadi 270 penghargaan,” ucap Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Balai Bota Kota Bandung, Sabtu 25 September 2021.
Oded mengaku bersyukur dan menjadikan raihan ini sebagai motivasi untuk membangun Kota Bandung lebih baik lagi.
“Ini patut kita syukuri. Pemkot Bandung mensyukuri ini dengan cara terus meningkatkan spirit semangat untuk lebih baik lagi membangun Kota Bandung kedepannya,” katanya.
Oded berharap, Kota Bandung bisa menjadi tempat yang memberikan rasa nyaman bagi semua warga masyarkatnya termasuk dalam mendapatkan hak kesetaraan gender.
“Karena memang kita penganut asas bahwa Pemkot Bandung memiliki sebuah tugas pokok dan fungsi terus memberikan rasa aman nyaman kesejahteraan juga untuk warga masyarakat tidak terkecuali untuk kesetaraan gender,” bebernya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Bandung, Umi Siti Muntamah Oded mengaku bangga atas capaian Anugerah Parahita Ekapraya Tahun 2021.
Hal ini membuktikan, komitmen yang dibangun oleh para pimpinan Kota Bandung bisa terealisasi dengan baik.
“Tentu saja kami merasa sangat bangga dengan perjuangan Kota Bandung untuk mejadi kota yang ramah terhadap perempuan dan anak,” ucap Siti.
“Ini buah dari komitmen para pimpinan Kota Bandung, Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang kemudian diterjemahkan sesuai dengan visi misi sedemikian rupa. Sehingga semua bersatu padu untuk melahirkan pembangunan yang respon terhadap perempuan dan anak,” lanjutnya.
Lebih lanjut Umi sapaan akrab Siti mengatakan, strategi pembangunan Kota Bandung semuanya sudah memiliki kesetaraan gender.
“Tidak ada diskriminasi disana, bagaimana telah disampaikan perempuan diberikan ruang baik itu politik di Kesbangpol, kemudian di sektor ekonomi yang banyak sekali perempuan,” katanya.
“Kemudian di bagian lingkungan pelaku yang paling banyak adalah perempuan contohnya seperti Buruan Sae, Pilah Sampah, termasuk dalam pembangunan keluarga dan perlingdungan anak, perempuan merupakan baris terdepan untuk menjadi ujung tombak hadirnya keluarga ramah perempuan dan anak,” jelasnya.
Untuk itu, sambung Umi sebagai support sistem, ia dan Tim Penggerak-PKK selalu memastikan seluruh kebutuhan peningkatan kapasitas dan kompetensi pemberdayaan perempuan sebagai subjek pembangunan di semua lini dilakukan dengan baik.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, dr. Rita Verita mengungkapkan, kesetaraan gender di Kota Bandung menitikberatkan pada sistem pembangunan di antara perempuan dan laki-laki dalam menikmati hasil pembangunan dan keberlangsungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Di Kota bandung ini sudah kita lihat bahwa banyak sekali kesempatan yang diberikan kepada perempuan. Mulai dari sektor ekonomi, pertanian. Kita punya kelompok wanita tani di lokasi lokasi P2WKSS yang juga memberikan kesempatan kepada wanita untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” kata Rita.
“Alhamdulillah tahun ini Kota Bandung menerima Anugerah Parahita Ekapraya Kriteria Utama karena memang pengarusutamaan gender di Kota Bandung sudah terlaksana dengan baik,” tuturnya.