Kab. Bandung Barat, BewaraJabar — Pegiat Lingkungan di Jawa Barat (Jabar), Forum Pemuda Peduli Karst Citatah (FP2KC) Bandung Barat mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada 2021.
FP2KC Bandung Barat menjadi salah satu dari 10 penerima anugerah tertinggi Kalpataru 2021 bidang lingkungan dari KLHK. FP2KC Bandung Barat dinilai berhasil jadi pelindung karst dengan menghadirkan alternatif pengelolaan gunung batu gamping Citatah tanpa harus dirusak. Rencananya, penghargaan Kalpataru akan diserahkan pada 14 Oktober 2021.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan bahwa penghargaan Kalpataru tahun ini melengkapi penghargaan yang sama pada tahun lalu.
Tahun lalu Kalpataru diterima Jabar melalui Yayasan Bening Saguling yang juga berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Seperti halnya tahun ini, DLH Jabar mengusulkan agar KLHK memberikan penilaian kepada pegiat lingkungan di Citatah.
“Alhamdulillah Jabar dapat Kalpataru lagi. Ikut senang karena penerima merupakan hasil usulan DLH Jabar untuk mengikuti penilaian penghargaan Kalpataru,” kata Prima, Senin (20/9/2021).
Prima menuturkan, pihaknya akan terus memfasilitasi, membina, dan mendorong masyarakat untuk ikut mengelola lingkungan dengan baik. Para peraih Kalpataru ini nantinya dapat menjadi agen perubahan dan memberi contoh kepada masyarakat bagaimana kolaborasi dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan.
Terkait karst Citatah, Prima mengatakan, Jabar sudah menyusun master plan Kawasan Bentang Alam Karst bersama Badan Geologi.
Dalam master plan itu, kata Prima, Pemda Provinsi Jabar akan memfasilitasi pengembangan kawasan ekowisata Citatah melalui kaidah lingkungan yang terencana. Ambil contoh, memberikan pelatihan kader konservasi, kampung ekowisata.
“Sudah cukup banyak upaya pembinaan yang dilakukan bersama kader di sana agar pemanfaatan sesuai dengan kaidah konservasi. Keberhasilan ini dapat direplikasi di tempat lain,” katanya.
Ekowisata, Kampung Cidadap, Desa Padalarang, berlokasi tidak jauh dari Situ Ciburuy. Warga tinggal di kawasan karst, yang hingga saat ini masih terancam oleh penambangan kapur.
Kawasan karst cukup luas. Meliputi bukit Pasir Pawon, Tebing Masigit, Tebing Hawu dan Pabeasan, Stone Garden, Kawasan Pegunungan Sanghyang, dan Karang Panganten. Beberapa kawasan sudah dikelola oleh FP2KC untuk ekowisata, seperti menghadirkan wisata ekstrim Hammock, panjat tebing, camping, dan lainnya.