BANDUNG, bewarajabar.com — Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan kepada 15 perempuan “super” Kota Bandung. Mereka adalah, pegiat lingkungan, sosial, kesehatan, pendidikan, dan religi.
Penghargaan diberikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Senin (22/12/2019).
Para penerima penghargaan adalah, Jati Supriati Pakih (Pegiat Lingkungan Hidup), Triningsih Jayadi (Pegiat Lingkungan dalam Pengelola Sampah), Nana Yuanasari (Pegiat Pendamping Disabilitas), Mulyani Herman (Pelopor Komunitas Infinity), Wirianti Sugata (Pegiat Pelopor Kaum Perempuan Kristen), Igar Utari (Pegiat Pelopor Kaum Perempuan Hindu), Oemy R. Syarip Mmbat dan Lien Rohalina (Penggerak Sosial Perempuan Kanker).
Selanjutnya Maria Dwi Aquarina Magda (Penggerak Sosial Anak Kanker), Lela Candrawulan (Penggerak Ibu Ibu Binaan Lapas dalam Menggunakan Kain Nusantara), Tuti Budihastuti Bambang (Penggerak Pemberdayaan Perempuan), Iis Salsabilah (Ketua Korp Perempuan Majelis Dakwah Islamiah), Tiktik dan Siti Latifah (Penginspirasi dan Pengelolaan Pos APUD), dan Hani Hadiani (Relawan Peduli Lansia).
Usai menyerahkan penghargaan, wakil wali kota mengucapkan terima kasih atas dedikasi kepada perempuan yang telah peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. “Saya pikir pemberdayaan harus terus dilakukan lewat berbagai program. Di sisi pembangunan, perempuan memang harus dilibatkan,” ujarnya.
Ia menuturkan, Pemkot Bandung tidak membedakan kaum perempuan baik dalam kedudukan maupun hal apapaun. Perempuan di Kota Bandung diberdayakan dengan kegiatan yang mampu mengembangkan potensi.
“Dengan akses yang sama terhadap semua kegiatan di sosial maupun ekonomi, itu semua sama tidak membeda bedakan,” katanya.
Menurut wakil wali kota, pada PHI tahun ini dengan mengambil tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” sangat tepat dengan kondisi masyarakat sekarang. Karena perempuan yang berdaya, memiliki daya ungkit yang besar dalam peningkatan kualitas hidup.
“Kita berupaya mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing bisa segera terealisasi,” katanya.
Menurutnya, perempuan masa kini mempunyai akses dan kesempatan yang sama dengan laki ¨C laki untuk memperoleh sumber daya. Seperti askes terhadap ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
“Maka peringatan ini diharapkan menjadi momen penting untuk mendorong kaum perempuan dalam meningkatkan eksistensi berbagai sektor pembangunan,” tuturnya.
Dalam Peringatan Hari Ibu kali ini, para perempuan menjadi petugas upacara. Camat Bojongloa Kidul, Aniya Rachmawati Soerya Poetri menjadi pemimpin upacara, Rahmawati Mulia (pembacaan UUD 1945), Camat Kiaracondong, Rina Dewi yanti (pembacaan sejarah singkat hari ibu).