Bandung, Bewarajabar.com — Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym menyampaikan, yakinlah bahwa rezeki setiap makhluk hidup sudah diatur, termasuk di tengah pandemi COVID-19 dan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini.
Maka, Aa Gym berujar janganlah ragu untuk Mantap (Makan Tabungan), meski habis, peruntukannya memang untuk di pakai. Aa Gym mengatakan, jangan takut juga untuk Manset (Makan Aset) jika memang tabungan sudah benar-benar habis, bahkan jika memang harus menggadaikan atau menjual handphone.
“Yang penting yakin terus ke Allah SWT. Nanti ada waktunya rezeki dan bicara, (Mantap dan Manset) seperti ini pun ikhtiar,” ujar Aa Gym yang disampaikan pada saat Live IG bersama Gubernur Jawa Barat pada 15 April lalu.
Senada dengan Aa Gym, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pun mendorong masyarakat Jabar memiliki semangat kemandirian dan solidaritas sosial dengan menolong sesama manusia dalam berjuang di tengah pandemi.
“Dalam konteks kemandirian inilah kita mengimbau agar warga yang mampu jangan jadi golongan tangan di bawah (meminta), tapi bertahan dengan harta dan asetnya,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– saat menandatangani MoU dengan PT Pegadaian, Perum Bulog, dan PT Pos Indonesia terkait fasilitasi pinjaman bagi warga Jabar di masa pandemi COVID-19, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (4/5/20).
“Maksudnya, kalau tabungan sudah tidak cukup bisa mengelola aset yang dikerjasamakan dengan Pegadaian, di sinilah peran Pegadaian itu ada supaya orang bisa mandiri, tidak masuk kelompok penerima bansos (bantuan sosial),” tambahnya.
Menurut Kang Emil, alokasi untuk bansos sebagai bagian dari Jaring Pengaman Sosial dapat menyedot habis anggaran Jabar untuk penanganan COVID-19. Sementara fokus Pemerintah Daerah Provinsi Jabar adalah penanggulangan darurat kesehatan.
Untuk itu, Kang Emil menilai PT Pegadaian, Perum Bulog, dan PT Pos Indonesia memiliki peran dalam membantu penanggulangan dampak COVID-19 di Jabar.
Kang Emil pun mengimbau Ketua Divisi Kemitraan dan Penggalangan Bantuan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Dani Ramdan untuk segera menyosialisasikan program Gadai Peduli lewat aplikasi Sapa Warga. Lewat program itu, PT Pegadaian bisa memberikan bantuan pinjaman dengan hingga maksimal Rp1.000.000 dengan menggadaikan handphone, televisi, hingga perhiasan.
“Nah kalau pakai teori bantuan Rp1 juta ini, (warga) bisa bertahan minimal 2 bulan, (bisa) membeli sembako yang hemat,” ujar Kang Emil.
Kang Emil pun menilai program fasilitasi pinjaman bagi warga Jabar ini bisa membantu Pemerintah Daerah Provinsi Jabar. Bantuan dan kolaborasi dari perusahaan maupun pihak lain pun termasuk bagian dari bela negara.
Penandatangan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar sendiri dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jabar Benhur Ngkaimi, dan Kepala Regional V Jabar dan Banten PT Pos Indonesia Helly Siti Halimah.
Sementara itu, Ketua Divisi Kemitraan dan Penggalangan Bantuan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Dani Ramdan mengatakan, tujuan dari MoU ini yaitu meringankan beban warga Jabar di masa pandemi COVID-19 melalui fasilitas pinjaman dalam rangka program Gadai Peduli.
Fasilitas antara lain berupa bebas biaya sewa modal selama tiga bulan dan penyediaan voucher barang pokok yang penting.
“Peran dari Perum Bulog yaitu pengadaan bahan pangan pokok. Sedangkan PT Pos Indonesia bertugas mendistribusikan penyaluran bahan pangan pokok dan pemberian tempat pembayaran angsuran pinjaman dan atau pengembalian barang jaminan,” kata Dani.