Bandung, Bewarajabar.com — Tahap dua penyuntikan vaksin di Kota Bandung menyasar para pemuka agama. Sebagai tokoh yang membina umat, mereka masuk dalam daftar prioritas.
Pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Bandung, Sartiman menyatakan, para tokoh agama ini dipastikan banyak berinteraksi bersama umat binaanya.
Sehingga, kesehatannya harus terjamin agar tidak sampai menjadi carrier (pembawa).
“Saya berkecimpung membina umat, paling tidak saat kita membina umat badan kita harus sehat. Jangan sampai ada virus yang membahayakan orang lain. Karena tokoh agama sangat penting untuk pembinaan,” ucap Sartiman usai penyuntikan di Balai Kota Bandung, Selasa, 2 Maret 2021.
Sartiman lantas menyerukan kepada umat Buddha agar jangan ragu untuk mengikuti program vaksinasi sebagai upaya untuk melawan pandemic Covid-19.
Terlebih dia tidak merasakan efek samping apapun setelah disuntik vaksin.
“Setelah divaksin tadi lewat pemeriksaan cukup rapi absen screening, dan setelah memunggu 30 menit tidak ada reaksi kejadian yang aneh-aneh,” ujarnya.
“Jadi tidak perlu takut lagi sekarang untuk divaksin. Ayo jangan takut untuk divaksin. Karena ini tidak membahayakan, tapi untuk menyehatkan,” imbuhnya.
Selain itu, Sartiman juga mengimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan secara disiplin. Tanpa terkecuali bagi umat Buddha yang sudah disuntik vaksin sekalipun.
“Jangan mentang-mentang sudah divaksin tapi kita mengabaikan ptotokol kesehatan, jadi jangan enak sendiri. Kita harus ingat menjaga orang lain, menjaga keluarga dan menjaga diri kita sendiri,” ujarnya.
Pentingnya vaksin bagi tokoh agama juga diapresiasi oleh I Nyoman Nesawan, perwakilan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bandung.
Ia sangat antusias mengikuti proses penyuntikan yang difasilitasi oleh Pemkot Bandung ini.
“Saya rasa Kota Bandung di bawah kepemimpinan Pak Oded dan Pak Yana ini bagus sekali. Kita para tokoh agama yang susah dapat vaksin yang diurut sesuai aturan pemerintah kita sudah diberikan kesempatan ikut vaksin,” kata Nesawan.
Nesawan mengaku cukup mengikuti perkembangan program vaksinasi di Indonesia.
Dia melihat proses screening yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung cukup taktis dan efektif, sehingga waktu dari pendaftaran, pengecekan, wawancara hingga penyuntikan berjalan lancar.
“Saya melihat bagus sekali ini cara pengaturan, pendaftaran, pengambilan nomor, orang-orang tidak banyak berkerumun. Sehingga sangat tertib sekali. Kalau di daerah lain tidak begini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Nesawan menyerukan kepada umat Hindu untuk jangan ragu ikut program vaksinasi, sebagai upaya memerangi Covid-19.
Terlebih, dari sisi medis juga keamanan vaksin telah dijamin oleh Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM).
“Saya rasa pemerintah tidak mungkin akan menghancurkan rakyatnya. Pasti vaksin sudah melalui pemeriksaan Badan POM, jadi vasksin ini pasti berguna untuk masyarakat Indonesia dalam menghadapi Covid-19,” jelasnya.