Kab. Bandung, Bewarajabar.com – Bertempat di Kampung Sukaasih RT 01 RW 10 Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Yayasan GHIAT INDONESIA menggelar acara khitan massal bagi anak-anak yatim dhuafa serta masyarakat menengah kebawah. (Ahad, 21/03/2021)
Sebanyak 32 anak sebagai penerima manfaat kegiatan khitanan massal, sesuai dengan tema kegiatan kali ini yaitu “Khitanan Massal 32 Anak Indonesia”. Untuk persertanya sendiri ada dari masyarakat umum, serta yatim dhuafa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekretariat Yayasan GHIAT Indonesia dimulai dari pukul 08.15 pagi sampai pukul 11.00.
Para peserta khitanan berasal dari warga di beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Bandung, diantaranya kecamatan Majalaya, Ciparay, Baleendah, serta Cilengkrang Ujungberung, juga ada dari beberapa kecamatan lainnya.
Pada kegiatan ini seluruh panita penyelenggara dan peserta mengikuti protokol kesehatan seperti mengecek suhu, mencuci tangan, memakai masker dan jaga jarak satu sama lainnya.
“Program khitanan massal adalah salah satu program unggulan GHIAT untuk berbagi bersama ummat. Program peduli ini di gelar dengan sasaran anak yatim, yatim piatu dan dhuafa. Kegiatan dimulai dari pukul 08.15 pagi sampai dengan jam 11.15, jadi ga lama sesudah itu anak-anak diperbolehkan untuk langsung pulang, dan dilanjutkan ada 50 santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa. Jadi ada dua gelombang, begitu kegiatan yang pertama sudah selesai, terus masuk ke kegiatan santunan, kalau dimasukan semuanya pasti akan terjadi kerumunan,” jelas Ketua Yayasan GHIAT INDONESIA, Saprudin Samsuri saat dihubungi via telepon. (Ahad, 21/03/2021)
Selain itu, ada beberapa kemitraan yang mendukung agar terlaksananya kegiatan tersebut, seperti Percikan Iman, PT KAI Persero dengan CSR nya dan lain sebagainya. Banyak pendukung-pendukung yang membantu untuk kelancaran kegiatan ini. Termasuk panitia yang bergerak mencari dana ke pasar-pasar tumpah.
“Kita mencari dana untuk terlaksananya kegiatan ini, sebab seperti yang kita ketahui, di masa pandemic Covid-19 saat ini untuk mencari dana dalam pelaksanaan kegiatan 32 anak khitan itu tidak mudah, banyak tantangannya,” jelas Saprudin Samsuri.
Saprudin juga menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah yang kedua kalinya yang dilaksanakan ditempat yang sama.
“Iya, jadi ini adalah kegiatan yang kedua kali. Sebenarnya kita mengadakan kegiatan khitanan itu sering, ada perorangan. Misalnya, ada yang pengen disunat, boleh kita gratiskan semuanya, kita bantu untuk disunat tanpa dipungut biaya. Setiap bulan itu kadang-kadang ada satu, dua atau tiga orang tiap bulan. Jaman sekarang dilihat ekonomi masyarakat di masa pandemi ini, kebanyakan juga dari keluarga korban dari pemutusan hubungan kerja (PHK), maka dari itu, kita dari panitia berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan ini dengan rasa sosial, kemanusiaan, tambahnya.
Insya allah kami sangat optimis, kami kedepannya akan mengadakan lagi, mudah-mudahan wabah covid-19 di Indonesia cepat berakhir. GHIAT mengucapkan kepada PT KAI Persero yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada GHIAT dan bersinergi di kegiatan ini, alhamdulillah berjalan dengan lancar.
Kita akan mencoba di tahun depan itu, 50 anak atau lebih, mudah mudahan, sebab kegiatan ini benar-benar sangat dibutuhkan bagi warga masyarakat menengah kebawah. Dan harapan saya mungkin, semoga para dermawan dan donatur juga lebih memprioritaskan hal-hal yang sifatnya sosial, pungkasnya. red*