Sepanjang perjalanan sejarah TNI AU, strategi operasi udara telah beberapa kali mengalami perubahan disesuaikan dengan pengalaman sejarah, perkembangan teknologi dan teori perang udara.
KBB, bewarajabar.com — Kamis, 24 September 2020 Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal menyampaikan orasi ilmiah saat peluncuran Politeknik Angkatan Udara dan Pembukaan Program Studi Magister Terapan Strategi Operasi Udara pada Seskoau di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang. Salah satu poin yang ditekankannya, strategi operasi udara mendukung pembangunan nasional.
Menurut Danseskoau, sepanjang perjalanan sejarah TNI AU, strategi operasi udara telah beberapa kali mengalami perubahan disesuaikan dengan pengalaman sejarah, perkembangan teknologi dan teori perang udara. Dari berbagai pola operasi tersebut, dapat ditemukan fakta operasi TNI AU memiliki persamaan pola dengan di negara-negara maju.
“Fakta tersebut, yakni operasi udara tidak hanya melaksanakan misi tempur, namun juga misi nontempur seperti menjaga keamanan dalam negeri dan mendukung pembangunan nasional,” kata Danseskoau.
Menurutnya, operasi udara TNI AU mendatang harus tetap berbasis tugas OMP dan OMSP. Misi OMSP harus lebih diprioritaskan untuk mendukung pembangunan nasional secara utuh yang mampu mendorong pembangunan ilmu pengetahuan, industri dan teknologi dalam negeri.
“Keberhasilan pembangunan bidang-bidang ini akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Orasi ilmiah dihadiri oleh Rektor Universitas Nurtanio Marsma TNI (Purn) Sukmo Gunardi, M.Si., Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarianto, Wadan Seskoau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud Beny Bandanadjaja, Wakil Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN Yudi Rusfiana, para pejabat Seskoau dan Pasis Seskoau Angkatan Ke-57.
Setelah menyaksikan orasi Danseskoau, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, secara virtual dari Mabesau, Cilangkap, meresmikan Politeknik Angkatan Udara dan membuka Prodi Magister Terapan Strategi Operasi Udara pada Seskoau yang diikuti secara virtual oleh Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, Dansesko TNI Marsdya TNI Dedy Permadi, irjenau, koorsahli Kasau, para asisten Kasau, para panglima dan komandan Kotama, kasespim Lemdiklat Polri, para dansesko angkatan, gubernur AAU, Dankoharmatau dan para kepala dinas jajaran Mabesau.
Kasau menyampaikan, guna mewujudkan pembangunan SDM unggul sebagai salah satu prioritas untuk menuju Indonesia maju, TNI Angkatan Udara terus berupaya meningkatkan kualitas di sektor pendidikan melalui literasi prajurit. Ini menjadi salah satu prioritas guna mewujudkan Angkatan Udara yang disegani di kawasan.
Seskoau sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pengembangan umum tertinggi di TNI Angkatan Udara, harus menjadi unsur yang menghasilkan SDM yang unggul dan profesional. “Ini bisa diwujudkan melalui pengembangan karakter para perwira menengah agar memiliki literasi yang baik, wawasan yang luas, pemikiran yang visioner, kepemimpinan yang inklusif, serta manajemen dan pengetahuan tentang strategi operasi udara yang mumpuni,” katanya.
Dia juga mengatakan, peluncuran Politeknik Angkatan Udara dan pembukaan Prodi Magister Terapan Strategi Operasi Udara di Seskoau sebagai bentuk upaya TNI Angkatan Udara menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin dinamis. “Seskoau adalah satu-satunya lembaga pendidikan di Indonesia yang berfokus pada pengembangan keahlian pada bidang operasi udara dan strategi serta perencanaan operasi udara,” ujarnya.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, melalui rekaman video mengapresiasi Kasau beserta jajaran yang telah mendorong berdirinya pendidikan vokasi yang berkualitas. Menurutnya Politeknik Angkatan Udara salah satu jawaban dari cita-cita bangsa. Pendidikan vokasi dapat mencetak SDM yang berkualitas dan SDM berdaya saing yang dapat langsung berkontribusi di masyarakat.
“Semoga Politeknik Angkatan Udara dapat menerapkan pelatihan vokasi berbasis kerja sama baik dengan dunia industri maupun dunia usaha agar hasil belajar selama menempuh pendidikan semakin berdaya guna,” kata Nadiem.
Begitu juga dengan Prodi Magister Terapan Strategi Operasi Udara, diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas teknis prajurit TNI Angkatan Udara. Menurutnya, program ini bentuk nyata pengembangan vokasi dan diharapkan dapat berlangsung dengan semangat merdeka belajar.
“Kirimkan sebanyak-banyaknya peserta didik dan pendidik ke luar kampus, serta hadirkan sebanyaknya praktisi ke dalam kampus. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman akan membentuk insan-insan TNI Angkatan Udara, insan-insan pembelajar sepanjang hayat, insan-insan yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan dunia,” katanya.
Kemendikbud akan terus berdampingan, bergotong royong, memperkuat TNI Angkatan Udara, terutama dalam mengembangkan pendidikan. “Semoga sinergi ini dapat terus ditingkatkan dan mendapat dukungan banyak pihak. Lompatan kemajuan ini diharapkan memberikan manfaat yang besar bagi NKRI yang dicintai ini,” katanya.
Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan dokumen dari Kemendikbud kepada TNI Angkatan Udara, dilanjutkan pemberian cinderamata dari Kasau kepada Mendikbud Nadiem Makarim. Kemudian, pemberian 500 buku dari Kasau kepada Danseskoau.
Selanjutnya penyematan brevet terbang layang oleh Danseskoau kepada Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud. Terakhir, penyerahan mobil ambulans dari Kantor Wilayah BRI Bandung kepada Seskoau.