Di depan forum musrenbang itu, Edwin berharap setiap upaya untuk mengawal usulan dapat dipacu maksimal.
Sebab, usulan ini merupakan hasil dari kebutuhan warga, yang mencuat dari musyawarah sejak tingkat RW.
Edwin menuturkan, dirinya mengakui bahwa dalam beberapa musrenbang terakhir Kota Bandung ikut terkena imbas pandemi, termasuk munculnya kondisi keterbatasan anggaran.
Ia berharap masa-masa kebangkitan Kota Bandung di masa pemulihan ini bisa kembali mendorong terwujudnya usulan dari kewilayahan.
“Tidak ada Covid pun APBD selalu defisit. Walaupun Alhamdulillah setiap tahun bisa teratasi dengan baik. Mudah-mudahan 34 usulan dari Bandung Kidul ini bisa dikawal terus sehingga di tingkat kota tidak tereleminir,” tuturnya.
Dengan adanya musrenbang ini, kata Edwin, mudah-mudahan warga semakin bersemangat untuk mewujudkan pembangunan di wilayah Bandung Kidul dengan sebaik-baiknya.
Terutama mengarahkan pembangunan sebagaimana visi misi Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis.
Edwin menambahkan, dalam upaya mewujudkan pembangunan ini tidak bisa dilakukan satu atau dua unsur saja. Tetapi bagaimana eksekutif, legislatif, dan seluruh elemen masyarakat bisa berkolaborasi.
“Insyaallah saya akan kawal mana yang prioritas, yang bisa kita perjuangkan bersama-sama. Kalau tidak terakomodir di musrenbang, insyaallah kita perjuangkan di reses. Termasuk ada usulan pembangunan puskesmas di wilayah (Kelurahan) Batununggal. Mari kita kawal bersama-sama,” ujarnya.
Dalam musrenbang ini, Kecamatan Bandung Kidul menyampaikan serangkaian kebutuhan dari 34 usulan.
Camat Bandung Kidul Evi Hendarin mengatakan, usulan yang paling mengemuka dari masyarakat yakni pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk melayani sekitar 57.169 populasi Kecamatan Bandung Kidul.
Terdapat empat kelurahan di wilayah Bandung Kidul mulai dari Kelurahan Batununggal, Wates, Mengger, dan Kujangsari. Diusulkan pembangunan puskesmas yang berlokasi di Kelurahan Batununggal untuk mengurangi beban pelayanan yang selama ini dilayani Puskesmas Kujangsari.
Adapun puskesmas lainnya telah tersedia di Kelurahan Mengger dan Wates (Pasawahan).
Selain puskesmas, Kecamatan Bandung Kidul juga mengusulkan dibangunnya SMP negeri. Saat ini Kecamatan Bandung Kidul baru memiliki SMPN 34.
Lahan bakal sekolah direncanakan menggunakan aset milik Pemkot Bandung di Kelurahan Wates seluas 4.800 meter persegi.