Bandung, Bewarajabar.com – Pimpinan DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., secara resmi membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader PKK Kelurahan Mekarjaya, di Amphitheater Taman Hutan Raya Ir H. Juanda Bandung, 6 Oktober 2025.
Acara ini berjalan seru dan meriah, karena diikuti oleh ratusan kader PKK se-Kelurahan Mekar Jaya. Turut dibagikan pula Piala Pimpinan DPRD untuk para pemenang lomba PKK dalam rangka Hari Jadi Kota Bandung.
Dalam sambutannya, Edwin Senjaya menegaskan peran strategis PKK sebagai fondasi utama dalam membangun ketahanan keluarga sekaligus memperkuat ketahanan nasional dari berbagai ancaman.
“Kegiatan ini sangat penting. Peningkatan kapasitas ini selaras dengan tujuan utama PKK itu sendiri, yakni mewujudkan dan membangun keluarga yang sehat, sejahtera, mandiri, dan beriman,” ujar Edwin.
Ia juga menyoroti bahwa kesejahteraan keluarga memiliki kaitan erat dengan tantangan yang dihadapi bangsa. Kekayaan dan potensi besar yang dimiliki Indonesia justru sering menjadi sasaran berbagai kepentingan asing.
“Jika kita memahami geopolitik global, negara kita yang besar ini memiliki ancaman. Dengan kekayaan yang melimpah, banyak sekali kepentingan asing yang dapat mengancam ketahanan nasional. Dan di era proxy war seperti sekarang, mereka akan menggunakan berbagai cara untuk merusak tatanan, merusak generasi-generasi muda, merusak keluarga, melalui menyebarkan pola perilaku, ideologi, cara pandang dan budaya yang jelas-jelas akan merusak. Di sanalah peran keluarga untuk menjadi benteng negara,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Edwin, upaya membangun ketahanan bangsa harus dimulai dari penguatan kesejahteraan keluarga. Untuk memperkuat peran kader PKK, Edwin mengusulkan agar kegiatan pelatihan juga dilengkapi dengan materi kebangsaan.
“Saya mengusulkan kepada penyelenggara agar memberikan materi mengenai Empat Konsensus Dasar Negara,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Edwin juga menyinggung salah satu ancaman terhadap ketahanan keluarga yang perlu diwaspadai.
“Salah satu ancaman keluarga saat ini adalah isu LGBTQ. Menurut kami, hal tersebut menjadi ancaman terselubung yang dapat merusak struktur keluarga,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya memahami batasan antara keberagaman dan penyimpangan dalam konteks sosial serta hak asasi manusia (HAM).
“Kita harus membedakan secara tegas antara keberagaman dan penyimpangan seksual. Perlu dipahami bahwa hak asasi manusia tetap dibatasi oleh kepentingan publik,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Edwin Senjaya memberikan pesan moral kepada para kader PKK agar terus berperan aktif menjaga nilai-nilai keluarga dan moral bangsa.
“Saya menugaskan peran penting ini kepada ibu-ibu sekalian. PKK harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan keluarga sejahtera serta melawan segala bentuk penyimpangan yang dapat merusak,” ujarnya.
Edwin berharap kegiatan ini dapat melahirkan kader PKK yang tidak hanya berdaya secara ekonomi dan sosial, tetapi juga memiliki benteng moral serta wawasan kebangsaan yang kuat.*
Discussion about this post