Bandung, BewaraJabar — Forum Bandung Sehat (FBS) menyalurkan 50 oksigen konsentrator ke sejumlah fasilitas kesehatan. Alat medis ini diharapkan bermanfaat mempercepat penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19.
Seperti diketahui, FBS baru saja menerima bantuan 50 unit oksigen konsentrator dari Group GoTo (Gojek Tokopedia) Indonesia. Dari jumlah tersebut, 34 unit di antaranya langsung dibagikan ke rumah sakit swasta di Kota Bandung. Sedangkan 16 unit sisanya dibagikan ke enam puskesmas, RSKIA dan RSUD Kota Bandung.
“Pandemi belum berakhir. Kita bersiap-siap karena tidak ada yang memprediksi kapan pandemi berakhir,” ucap Ketua FBS, Siti Muntamah saat memberikan oksigen konsentrator di RSKIA Bandung, Jumat, 27 Agustus 2021.
Umi, panggilannya, menyatakan, FBS selalu berusaha menghadirkan bantuan guna mendukung penanganan Covid-19 di Kota Bandung. Sehingga FBS harus selalu menjaga koordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk siap siaga membantu kebutuhan penanganan Covid-19 di Kota Bandung.
“Kita berkomunikasi. Mereka (perusahaan) menawarkan (oksigen) dan ternyata oksigen itu impor dan itu 40 hari. Sementara CSR itu harus 30 hari. Tapi tetap diberikan CSR tapi dialihkan. Salah satunya yang diajukan adalah kit protokol kesehatan, karena masih dibutuhkan,” ujarnya.
Umi mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan disiplin menjaga protokol kesehatan. Mengingat kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi. Sekalipun saat ini kondisinya tengah menurun, dan terkendali dengan baik.
“Harapannya adalah di antara kesiapsiagaan, semoga apa yang kita sudah lewati tidak pernah terjadi lagi dan semoga terus melandai. Kita tidak lagi memasuki krisis yang dilewati. Masyarakat semakin pintar dalam melaksanakan protokol kesehatan dan kita semua semakin sehat,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyampaikan terima kasih atas perhatian FBS. Kendati saat ini posisi kebutuhan oksigen dapat tertangani, namun dengan adanya tambahan alat ini semakin menguatkan penanganan Covid-19 di Kota Bandung.
“Tiap siang kami memantau dan alhamdulillah ketersediaan sekarang jadi dua hari. Jadi kami punya cukup waktu untuk menyiapkan. Kalau di awal bisa habis kurang dari satu hari. Lebih dari dua hari rata-rata jadi bisa tertangani,” kata Ahyani.
Sebelumnya, Ahyani mengaku sangat merasa was-was karena stok oksigen di beberapa rumah sakit di Kota Bandung hanya dalam hitungan jam. Dia sangat bersyukur semua pihak terkait bisa dengan mudah berkoordinasi untuk mengatasi agar jangan sampai kritis.
“Hal yang kita alami kemarin benar-benar luar biasa. Pertama kali ditelepon salah satu rumah sakit bahwa oksigen akan habis dalam 1 jam ke depan. Walaupun saat itu belum ada tim khusus, tapi bisa berkoordinasi dengan banyak pihak alhamdulillah bisa terkendali,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Ahyani berpesan agar bantuan oksigen konsentrator bisa dimanfaatkan secara efektif.
“Yang mendapatkan bantuan semoga dimanfaatkan dan dijaga karena itu untuk masyarakat Kota Bandung,” katanya.