BANDUNG, BEWARAJABAR.COM — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartika mengimbau seluruh guru yang ada di Jabar agar mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa. Karena, hal tersebut diyakini mampu melahirkan inovasi dan meningkatkan kreativitas siswa.
“Siapapun gurunya, harus jadi guru yang ngeunaheun bagi siswa. Bisa jadi tempat curhat bila siswa sedang ada masalah, menjadi guru yang bisa diajak berdiskusi oleh anak-anak, namun tetap menjunjung etika yang harus selalu dijaga,” tuturnya, dalam kegiatan Ngobrol Perihal Iman Islam Bareng Guru Moderat, Inovatif, Inspiratif, dan Santun (Ngopi Manis Bareng Guru Modiis) yang diadakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 27 Bandung, Jln. Ustman bin Affan No. 1, Kota Bandung, Rabu (23/10/2019).
Sehingga, lanjut Kadisdik, peran guru hari ini tak hanya sebagai pengajar dan pemberi instruksi, tapi juga harus menjadi motivator, inisiator, dan fasilitator bagi siswa.
Kadisdik pun mengapresiasi kegiatan yang digelar SMAN 27 Bandung itu. Kegiatan yang diprakarsai Sekolah Anak Mandiri Berbasis Keluarga Peduli Pendidikan (Sandi KerLiP) Instistut ini, bertujuan menciptakan guru agama yang moderat. Hal tersebut penting, mengingat Jabar disorot sebagai provinsi paling intoleran di Indonesia.
“Kita harus buktikan bahwa masyarakat Jabar cinta sesama dan selalu menerima perbedaan. Kami titip kepada guru agama di Jabar agar mampu menciptakan siswa yang penuh toleransi terhadap sesama,” imbaunya.
Kadisdik pun mengajak seluruh guru, penyelenggara pendidikan, dan siswa di Jabar untuk terus berkolaborasi serta meningkatkan kerja sama guna memajukan pendidikan di Jabar. “Kita harus bekerja secara tim. Tim yang baik itu bukan ditentukan oleh siapa yang paling depan, tapi mampu menarik anggota tim agar tidak berada di belakang,” pungkasnya.***