Bandung, Bewarajabar.com — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartika menegaskan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran 2020/2021 di awal semester tetap menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal. Mulai dari Surat Edaran (SE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta arahan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Pusat dan Provinsi.
“Ada dua hal yang menjadi fokus Disdik Jabar. Pertama, bagaimana memastikan keamanan dan keselamatan peserta didik. Kedua, memastikan peserta didik mendapatkan hak pendidikan. Hak pendidikan tetap dipenuhi selama pandemi Covid-19 dengan pembelajaran jarak jauh,” jelas Kadisdik di Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6 Kota Bandung, Kamis (4/6/2020).
Menurut Kadisdik, berdasarkan kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, belum ada satu pun daerah di Jabar yang berada di level 1 atau zona hijau. “Sedangkan pembukaan sekolah atau proses belajar mengajar bisa kembali dilakukan dengan tatap muka hanya dimungkinkan di kawasan zona hijau atau daerah dengan catatan nol kasus Covid-19,” tutur Kadisdik.
Selain itu, tambahnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah merekomendasikan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan PJJ, setidaknya hingga Desember 2020 guna mencegah sebaran Covid-19 pada anak. Mengingat, anak rentan terinfeksi virus SARS-CoV-2.
“Pertimbangan terakhir adalah masukan dari pengawas sekolah, kepala sekolah, dewan guru, dan komite sekolah. Walaupun sekolah berada di zona hijau, namun jika sarana prasarana dan keamanan di sekolah tersebut belum lengkap atau memadai, tidak boleh memaksakan membuka sekolah atau proses belajar secara tatap muka,” jelasnya.
Penguatan Guru dan Infrastruktur
Agar PJJ berjalan optimal, Kadisdik menyatakan, Disdik Jabar telah menempuh sejumlah upaya. Pertama adalah penguatan guru. Hal tersebut bertujuan agar guru mampu memberi materi pembelajaran secara interaktif.
“Yang menjadi tantangan adalah masalah psikologis anak. Karena, mereka harus berada di rumah dalam waktu yang lama. Untuk itu, guru diberi pelatihan secara daring agar mampu memberikan pembelajaran yang menarik, interaktif, ringan, dan tidak terlalu berat,” ungkap Kadisdik.
Kedua, menurut Kadisdik, adalah infrastruktur. Infrastruktur teknologi atau akses internet menjadi tantangan Disdik Jabar dalam penerapan pembelajaran jarak jauh. Sebab, tidak semua daerah di Jabar mempunyai akses internet yang baik. Namun, Disdik Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk menjawab tantangan tersebut.
“Kemendikbud pun sudah memberikan pembelajaran melalui TVRI dan radio. Sekolah juga menyiapkan modul-modul. Di daerah yang sulit akses internet, guru mendatangi rumah peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Banyak upaya yang dilakukan agar PJJ tetap berjalan baik,” tuturnya.
Berdasarkan kebijakan Mendikbud, tahun ajaran 2020/20201 akan dimulai pada 13 Juli 2020. Namun, jadwal masuk sekolah belum ditentukan karena menyesuaikan kondisi pandemi saat ini.