Berbagai jenis ikan seperti lele, nila, gurame, belut, dan ikan gabus, ditanam di kolam-kolam plastik dan drum-drum. Juga sayuran dan tanaman lainnya baik yang ditanam di tanah maupun di pipa-pipa yang menggunakan media air.
Ikan-ikan yang dibudidayakan di dalam kolam itu nampak sehat dan tumbuh dengan baik. Demikian juga dengan sayuran, buah strewberry, dan tanaman lain yang ditanam di sepanjang bantaran Sungai Citarum di kawasan Rancamanyar, nampak tumbuh subur dan terawat.
“Ikan-ikannya terlihat sehat dan tumbuh dengan baik ya..Juga tanaman sayurnya subur. Waah siap panen nih ya Ndan,” tanya penulis spontan.
“Betul Mba. Ini uji coba pemakaian BIOS 44, pupuk organik cair ciptaan Pak Kunto, Kasdam III Siliwangi. Kami pantau perbandingan ikan dan tanaman yang memakai dengan yang tidak memakai BIOS 44. Yang memakai Bios 44 ternyata pertumbuhannya lebih cepat baik ikan maupun tanaman,” jelas Dansektor 7 yang mantan Danrem Serang itu antusias.
“Pangling Saya lihat bantaran Citarum di Rancamanyar, Pak. Jadi taman yang indah dan tertata ya. Jadi seperti kawasan wisata agrobisnis dan kuliner,” ujar penulis setengah bertanya.
“Memang iya tempat ini jadi tempat wisata, bermain dan berolahraga masyarakat di sini. Bahkan murid-murid Sekolah Dasar di Rancamanyar berolahraga disini, karena sekolahnya tidak punya lapangan olahraga,” jelas perwira dari satuan kavaleri itu seraya terus menyusuri bantaran sungai dan memperlihatkan aneka tanaman dan sayuran.
“Besok kita panen perdana ikan dan sayuran, Mba. Panennya kita bagi ke masyarakat. Kita tentara hanya sementara di sini. Selanjutnya apa yang Kami kerjakan di sini Kami serahkan pengelolaannya ke pemerintah setempat dan masyarakat. Sesuai arahan pimpinan, Pangdam dan Kasdam III Siliwangi, agar masyarakat mau merawat Sungai Citarum, kita edukasi masyarakat terus menerus melalui sosialisasi program Citarum Harum seperti program ketahanan pangan dan pembuatan taman-taman,” ungkap Pamen senior ini.