Dari hasil pendataan Dinsosnangkis bersama Forum Bandung Sehat (FBS), ada sekitar 22.000 kepala keluarga (KK) dari golongan desil 1 (sangat miskin) dan desil 2 (miskin) yang tidak mendapat program bantuan dari pemerintah.
Bandung, Bewarajabar.com – Pemerintah Kota Bandung mulai Senin (30/3/2020), akan membagikan bantuan kepada warga miskin yang terdampak pembatasan aktivitas saat pendemi virus corona atau Covid-19. Bantuan senilai Rp200.000 tersebut berupa kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, dan mie instan.
Penyerahan secara simbolis dilakukan pada Senin (30/3/2020). Selanjutnya bantuan akan disebar melalui kecamatan yang dilakukan dengan menghindari kerumunan warga.
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono kepada Humas Kota Bandung mengungkapkan, sasaran bantuan adalah keluarga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Sasarannya adalah mereka yang belum mendapatkan bantuan semacam PKH (Program Keluarga Harapan), sembako dan bantuan sosial lainnya. Karena yang mendapat bantuan itu sudah jelas datanya dari pemerintah. Semuanya kita akan utamakan yang belum dapat bantuan dari pemerintah,” ucap Tono, Minggu (29/3/2020).
Dari hasil pendataan Dinsosnangkis bersama Forum Bandung Sehat (FBS), ada sekitar 22.000 kepala keluarga (KK) dari golongan desil 1 (sangat miskin) dan desil 2 (miskin) yang tidak mendapat program bantuan dari pemerintah.
Di Kota Bandung, ungkap Tono, ada sekitar 133 KK warga miskin yang terdiri dari desil 1, desil 2, desil 3 (rentan miskin), dan desil 4 (hampir miskin). Di saat mendesak ini, pihaknya mendahulukan dari kalangan desil 1 dan 2 yang jumlahnya terdata sekitar 80.000 KK.
Dari 88.000 KK tersebut, sambung Tono, sekitar 61.000 KK sudah terakomodir mendapatkan beragam program bantuan dari pemerintah pusat. Sehingga, Pemkot Bandung harus memprioritaskan yang belum memperoleh bantuan. Setelah proses verifikasi dan validasi, jumlahnya mencapai sekitar 22.000 KK.
“Bukan berarti yang desil 3 dan desil 4 ini tidak penting, mereka tetap kami data. Tapi untuk saat ini kita utamakan yang desil 1 dan desil 2, karena mereka akan sangat berat,” paparnya.
Tono melanjutkan, apabila seluruh keluarga kategori desil 1 dan desil 2 sudah terakomodir, maka bantuan akan menyasar ke desil 3 dan desil 4. Dia memastikan bantuan bisa terdistribusi secara merata kepada masyarakat dan tidak tumpang tindih.
Seperti rencana bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Tono menyatakan bantuan tersebut harus sampai pada warga Kota Bandung yang belum mendapatkan sama sekali. Karena dia menilai dampak pendemi virus corona ini akan meluas kepada lebih banyak orang.
“Kelihatannya dari pemprov belum turun sekarang kita dahulukan dari Pemkot dulu. Nanti diarahkan supaya tidak dobel, tapi kita harus punya data yang benar. Jangan sampai ada dobel. Bantuan dari Pemprov ini tidak boleh overlap, kita harus mencari penerima yang lain,” paparnya.*