Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah pada program Bandung Menjawab, Selasa 21 September 2021.
Menurutnya, setelah di tahun sebelumnya laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung terkontraksi minus 2,28 persen, maka tahun 2021 adalah momen kebangkitan perekonomian di Kota Bandung.
Untuk itu, pihaknya telah menyusun beberapa kegiatan yang dapat menumbuhkan geliat ekonomi di masa pandemi khususnya bagi para pelaku UMKM di Kota Bandung.
Salah satunya adalah penyelenggaraan Pasar Kreatif Bandung 2021 yang dilaksanakan di 9 titik pusat perbelanjaan di Kota Bandung. Pasar Keratif Bandung digelar selama 2 bulan sejak September hingga November 2021 mendatang.
“Pasar Kreatif Bandung 2021 dikhususkan untuk pelaku usaha Kota Bandung dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi. Tahun 2021 ini merupakan pelaksanaan tahun kedua,” ucap Elly.
Elly menjelaskan, Pasar Kreatif Bandung 2021 ini merupakan program unggulan Disdagin Kota Bandung yang berkolaborasi dengan Dekranasda Kota Bandung dan didukung oleh Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) DPD Jawa Barat.
Harapannya, Pasar Kreatif Bandung 2021 ini perekonomian para pelaku UMKM bisa lebih membaik.
“Ini adalah implementasi dari Program Fasilitasi Kemitraan Pelaku Usaha dengan Pusat Perbelanjaan yang dikemas dalam bentuk pameran dagang,” jelasnya.
“Tidak dipungut biaya apapun. Semuanya gratis bahkan displai produk yang dibutuhkan pun telah disiapkan dari Disdagin,” ungkapnya.
Lebih lanjut Elly memaparkan pada tahun 2021, pelaku UMKM yang terlibat dalam Pasar Kreatif Bandung semakin bervariasi dibanding tahun sebelumnya.
Tahun lalu sekitar 212 pelaku usaha yang terlibat. Tahun ini meningkat menjadi 252 dengan lebih bervariasi komoditasnya tidak hanya fesyen dan kerajinan.
“Tahun lalu tidak melibatkan pelaku usaha makanan dan minuman dalam kemasan, tapi tahun ini mereka terlibat,” paparnya.
“Ada wajah baru di Pasar Kreatif Bandung 2021 yaitu 60 persen atau 151 pelaku UMKM tahun 2020 dan 40 persennya atau 101 UMKM yang baru terlibat,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil pemantauan setelah diberikan relaksasi pembukaan pusat perbelanjaan di Kota Bandung, tingkat kunjungan masih sangat landai.
Meski demikian Elly berharap omzet yang didapat tahun ini bisa meningkat daripada tahun sebelumnya.
“Untuk target omzet tahun ini pun tidak muluk-muluk, minimal 10 persen dari omzet tahun sebelumnya. Tahun lalu Rp1,7 miliar. Semoga tahun ini mencapai Rp1,9 miliar,” ujarnya.
“Penjualan pun tidak hanya dilakukan secara offline, tapi juga secara online berkerja sama dengan 2 marketplace yaitu blibli.com dan shopee,”