Bandung, Bewarajabar.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai melakukan langkah inovatif dalam pengelolaan lalu lintas dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) pada sistem traffic light di sejumlah titik.
Saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama pihak ketiga tengah melakukan uji coba penerapan AI di simpang Jalan Pasteur, salah satu ruas jalan utama dengan tingkat kepadatan kendaraan tinggi di Kota Bandung.
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Yoel Yosaphat, S.T., yang menilai penggunaan teknologi AI menjadi terobosan penting untuk menekan tingkat kemacetan di kota besar seperti Bandung.
“Langkah Pemkot Bandung sudah sangat baik. Hanya saja, kita perlu memastikan jenis dan sistem AI yang digunakan seperti apa. Apakah memakai teknologi yang sudah tersedia atau dikembangkan secara khusus,” ujar Yoel, Jumat (31/10/2025).
Yoel menuturkan, dalam rapat kerja Komisi III dengan Dishub Kota Bandung, pihaknya sempat menanyakan lebih detail mengenai jenis AI yang diterapkan. Namun, hingga saat ini, informasi yang diterima masih sebatas tahap uji coba sistem.
“Kita belum tahu pasti AI-nya buatan siapa dan model seperti apa yang digunakan. Yang jelas, saat ini masih dalam tahap percobaan,” katanya.
Politikus yang dikenal aktif mendorong inovasi digital ini berharap penerapan teknologi AI dapat benar-benar mengurai kemacetan di kawasan uji coba. Ia juga meminta agar Dishub melakukan pemantauan secara rutin untuk melihat efektivitas sistem tersebut.
“Dari uji coba ini nanti bisa terlihat sejauh mana penurunan tingkat kemacetan. Evaluasi secara berkala sangat penting agar implementasinya di titik lain lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Terkait biaya penerapan teknologi AI yang disebut mencapai hampir Rp 2 miliar, Yoel menilai anggaran tersebut tergantung dari sistem yang dipilih.
“Kalau pesan sistem AI khusus, biayanya memang mahal. Tapi kalau pakai sistem yang sudah ada dan berlangganan, tentu lebih efisien. Yang penting, hasilnya efektif dan tidak membebani APBD,” ungkapnya.
Yoel juga menambahkan, penerapan sistem cerdas ini seharusnya tidak hanya menjadi proyek percobaan, melainkan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan kemacetan di Kota Bandung.
“Kalau hasilnya positif, saya berharap sistem ini bisa diterapkan di lebih banyak titik. Pengadaan bisa melalui APBD atau kerja sama dengan pihak ketiga, yang penting persoalan macet di Bandung bisa segera tertangani,” tegasnya.
Dengan teknologi AI, lampu lalu lintas diharapkan mampu menyesuaikan waktu hijau dan merah secara otomatis berdasarkan kepadatan kendaraan secara real-time, sehingga arus lalu lintas menjadi lebih lancar dan efisien.


































































Discussion about this post