KBB, Bewarajabar.com – Jelang masa tenang kampanye Pilkada 2024, partai pengusung paslon yang menjadi peserta kontestasi dalam pemilihan Bupati/Wakil Bupati memiliki optimis akan kemenangannya.
Halnya partai pengusung koalisi Paslon Edun Edi Rusyandi dan Unjang Asari) memastikan jagoannya ini di Pilkada 2024 dalam kontestasi pemilihan Bupati/Wakil Bupati KBB akan memenangkannya meski sebelumnya harus bersaing ketat dengan paslon lainnya.
Partai pengusung koalisi Paslon Edun ini pada Pilkada 2024 dalam pemilihan Bupati/Wakil Bupati KBB adalah PKB dan Golkar. Keyakinan akan memenangkan kontestasi tersebut bukanlah tanpa alasan, terlebih di ajang serupa tahun 2019 meraih suara gemilang yakni 117.000 suara.
Di sisi lain pada debat akhir Paslon Edun menekankab program visi dan misi yang ditawarkannya harus tepat sasaran dan menyeluruh ke setiap masyarakat tanpa harus mewilah wilah.
“Jika kami terpilih dalam Pilkada 2024, maka ide dan gagasan yang kami paparkan dalam debat pasti direalisasikan demi pembangunan dan kemajuan masyarakat KBB,” tandas Edun paslon nomor urut 4 di depan para panelis dan pengunjung debat akhir di Lembang beberapa waktu lalu.
Ditandaskannya bahwa empat visi pengabdian akan diwujudkan jika terpilih sebagai Bupati/Wakil Bupati KBB. Empat visi yang dimaksud adalah layanan pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial masyarakat yang dapat mudah diakses.
Kemudian terbukanya lapangan kerja serta lapangan usaha dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitar juga budaya lokal. Selanjutnya adalah pemerataan pembangunan infrastruktur jalan kabupaten, jalan desa, dan jalan lingkungan, termasuk jembatan dan irigasi.
Hingga mewujudkan birokrasi yang melayani masyarakat dengan mudah cepat, dekat, dan tepat. Disinggung m<span;>eritokrasi dalam tahapan mutasi, promosi jabatan di lingkungan pemerintah daerah, menurut Edun, sistem yang ideal karena lebih transparan untuk menempatkan birokrat sesuai kompetensinya.
“Sistem Meritokrasi ini efektif untuk menempatkan orang sesuai kompetensi. Menekan dan menghilangkan praktek kolusi dan pandangan subyektif. Tidak akan lagi ada praktek kolusi untuk menduduki jabatan karena kedekatan,” tandas Paslon Edun.***