Selain memantau pelaksanaan rapid test COVID-19 di Balai Kota Bandung, Kang Emil turut memantau lokasi rapid test di Gedung Sate yang dilakukan pada hari yang sama.
Bandung, Bewarajabar.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil didampingi Wali Kota Bandung Oded M. Danial meninjau pelaksanaan rapid test COVID-19 berkonsep drive-through (drive-thru) di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4/20).
Kang Emil mengatakan, Kota Bandung merupakan salah satu penerima bantuan alat rapid diagnostic test (RDT)COVID-19 terbanyak di Jabar.
Adapun menurut Kang Emil, Jabar membutuhkan 100 ribu hingga 300 ribu tes untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 secara lebih akurat. Namun karena jumlah alat terbatas, tes masif ini dilakukan secara bertahap.
“Jadi kita bagikan dulu semampu kita. Sudah ada 60 ribu (alat tes) dibagikan ke seluruh Jawa Barat, salah satu yang terbesar adalah Kota Bandung,” ujar Kang Emil.
Kang Emil pun berharap, peta sebaran COVID-19 dari hasil tes masif oleh Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar secara merata di seluruh kabupaten/kota bisa diketahui maksimal dua pekan ke depan agar memaksimalkan pemetaan virus SARS-CoV-2 itu.
“Saya berharap tidak lebih dari 14 hari ke depan semuanya sudah (selesai tes), sehingga kita bisa punya peta. Memang kita setiap hari menghadapi berita buruk, tapi harus dihadapi. Inilah kesiapan Jawa Barat. Semakin banyak tes, semakin kita bisa memetakan (persebaran),” tutur Kang Emil.
Selain memantau pelaksanaan rapid test COVID-19 di Balai Kota Bandung, Kang Emil turut memantau lokasi rapid test di Gedung Sate yang dilakukan pada hari yang sama.
Sementara itu, saat mendampingi Kang Emil di Balai Kota, Oded melaporkan bahwa pihaknya telah menerima 2.800 alat RDT dari Pemdaprov Jabar. Dari jumlah tersebut, 2.100 alat digunakan untuk rapid test drive-thru, termasuk digunakan untuk memeriksa hingga 300 orang di Balai Kota Bandung dan Gedung Sate hari ini.
“Alhamdulillah hari ini kita di Kota Bandung tepatnya di Balai Kota dan Gedung Sate sedang melaksanakan rapid test, rencananya hari ini 300 (orang). Alat-alatnya diberikan oleh bantuan dari Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ke Kota Bandung,” ujar Oded.
“Jumlah sekarang di termin pertama itu ada 2.800 (alat RDT). 700-nya kita bagikan ke rumah sakit, yang 2.100-nya Insyaallah di sini (Balai Kota) dan Gedung Sate,” tambahnya.
Oded juga mengatakan, pemilihan Balai Kota dan Gedung Sate sebagai lokasi rapid test secara drive-thru ini mempertimbangkan ruang terbuka, lokasi presentatif, dan yang utama lokasinya jauh dari pemukiman warga sehingga aman untuk menghindari kerumunan massa yang banyak.
Pelaksanaan rapid test pun mendapat apresiasi dari warga Bandung. Johan, warga Bandung yang berprofesi sebagai manager marketing salah satu perusahaan properti, mengaku sangat terbantu dengan adanya rapid test ini.
Menurutnya, risiko pekerjaannya yang banyak berinteraksi dengan orang lain membuatnya khawatir akan keselamatan diri dan keluarganya. Hal ini lantas mendorong kesadaran Johan untuk melakukan tes.
“Sebetulnya kekhawatiran (terpapar COVID-19) ini selain pada diri sendiri juga kepada keluarga. Takutnya dampaknya itu karena pekerjaan saya yang sering berinteraksi dengan orang banyak, takut dampak jadi kena (menular) ke keluarga. Jadi sedari dini saya lakukan tes,” kata Johan yang mengikuti tes COVID-19 di Gedung Sate.
“(Rapid test) sangat membantu sekali. Kalau saya lihat dari Pemprov Jawa Barat sendiri cepat tanggap,” ujarnya.
red/