Bandung, BewaraJabar — Toleransi antar umat beragama di Kota Bandung tak perlu diragukan lagi. Toleransi telah membuat Kota Bandung kondusif.
Di masa pandemi Covid-19, toleransi antar umat beragama juga menghadirkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Seperti yang dilakukan Gereja St Gabriel dan Masjid Al Amanah, Kompek Sumber Sari Kecamatan Babakan Ciparay yang menggelar vaksinasi Covid-19, Kamis 21 Oktober 2021.
Kedua tempat ibadah tersebut letaknya saling berdekatan.
Kegiatan tersebut sebagai kolaborasi juga antara komunitas sampai pengusaha. Di antaranya, Paroki St Gabriel Bandung dan Yayasan Al Amanah. Juga didukung oleh Wings, Rumah Zakat, Parahyangan Leadership Institute dan Forum Komunikasi Kelompok Informasi Masyarakat (FK-KIM) Kota Bandung.
Apresiasi pun dilontarkan langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Menurutnya, kegiatan ini sangat luar biasa, 1 kegiatan berada di 2 tempat ibadah yang berbeda dengan satu tujuan untuk kebaikan masyakarat yakni percepatan vaksinasi.
“Luar biasa, ini dilakukan 2 rumah ibadah yang berbeda, gereja dan masjid. Pelaksanaannya luar biasa dan jumlahnya besar yaitu 4.000 dosis,” ujarnya.
Dengan vaksinasi ini, Yana mengatakan, akan semakin mempercepat pembentukan herd immunity.
“Mudah-mudahan ini semakin mempercepat pencapaikan target 100 persen proses vaksinasi di Kota Bandung. Ini ikhtiar kita membentuk herd immunity menyelesaikan pandemi Covid-19,” bebernya.
Yana mengungkapkan, tingkat kepatuhan warga Jabar pun sudah di angka 90 persen. Hal itu menjadi bukti bahwa warga Jabar patuh dalam melakukan protokol kesehatan salah satunya menggunakan masker.
“Di Jabar tingkat kepatuhan warga menggunakan masker sudah di atas 90 persen. Dengan menerapkan protokol kesehatan kita terhindar dari Covid-19, ditambah vaksinasi,” tuturnya.
“Saya yakin November atau Desember target kita tercapai. Luar biasa, apresiasi semua penyelenggara dan warga yang mau dan bisa divaksin,” imbuhnya.
Sementara itu, Inisiator Acara vaksinasi Toleransi, Parahyangan Leadership Institute, Inge Suprayogi mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa vaksinasi ini aman bagi masyarakat.
“Kita mulai di tempat ibadah, supaya mereka lebih percaya. Akhirnya kita bisa memanggil 4.000 orang untuk vaksinasi,” tuturnya.
Ia pun merangkul komunitas sampai tenaga kesehatan untuk berkolaborasi membantu kegiatan vaksinasi.
“Dari beberapa komunitas, kita memanggil tenaga kesehatan. Rencana ini sebagai pilot project kita rencananya akan keliling Jawa Barat,” ujarnya.