Bandung, BewaraJabar — Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) merilis prakiraan musim hujan 2021/2022 untuk Jawa Barat. Secara umum, awal musim hujan di Jawa Barat diprediksi terjadi lebih awal.
Dari 36 zona musim prakiraan awal musim hujan 2021/2022 diprediksi akan terjadi pada dasarian Agustus III yakni di wilayah Bogor Selatan bagian timur, Sukabumi utara bagian timur, dan Cianjur utara bagian barat.
Kemudian Dasarian I-III September 2021 sebagian besar Sukabumi, sebagian besar Cianjur, Bandung bagian barat, Bandung bagian utara, Bandung bagian tengah, Garut bagian selatan, Garut selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Tasikmalaya bagian utara, Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis bagian selatan, dan Pangandaran.
Lalu awal musim hujan juga diprediksi terjadi pada Dasarian I-III Oktober 2021 di wilayah Depok, Bogor bagian utara dan timur, Karawang/Bekasi bagian selatan, sebagian besar Purwakarta, Subang, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Garut, Kota Bandung, Bandung bagian utara timur dan selatan, Indramayu Barat bagian selatan, Cirebon bagian utara dan tengah, Cianjur bagian selatan, Tasikmalaya bagian barat dan utara, Tasikmalaya tengah bagian barat, Ciamis bagian utara dan tengah.
Pada Dasarian I – III November 2021 yang di sebagian besar wilayah Indramayu, Subang Utara bagian timur, Cirebon bagian utara, dan Cirebon bagian timur. Terakhir pada Dasarian I-III Desember 2021 diprediksi terjadi di wilayah Bekasi bagian utara, Karawang bagian utara dan tengah.
Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Bandung Iid Mujtahidin mengatakan, karakteristik iklim di Jabar unik. Menurutnya musim kemarau di wilayah utara akan lebih dulu terjadi di wilayah selatan, begitupun sebaliknya. “Ada beberapa faktor diantaranya faktor lokal berupa geografis, faktor regional seperti angin monsoon dan faktor global seperti El Nino dan El Nina,” ujar Iid, Senin (30/8/2021).
Waspada Curah Hujan Tinggi di Pesisir Selatan
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Bogor Hadi Saputra mengatakan, sebagian besar awal musim hujan di Jabar maju. Pihaknya pun mengingatkan terkait potensi bencana hidrometeorologi di wilayah pesisir selatan Jawa Barat.
“Lautan lebih hangat untuk membuat awan hujan karena masa peralihan musim, di awal-awal akan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi terutama di pesisir selatan seperti Sukabumi, Cianjur, dan Garut selatan,” ujar Hadi dalam konferensi pers virtual, Senin (30/8/2021).
Menurut Hadi, sedianya seluruh wilayah di Jabar memiliki potensi bencana hidrometeorologi. Khususnya di daerah seperti pegunungan dan banjir di wilayah pesisir. “Kami menyarankan agar mitigasi dilakukan dengan membersihkan saluran air, karena itu untuk mengurangi genangan, seperti di Bandung kemarin membersihkan gorong-gorong,” ujar Hadi.
Selain banjir dan longsor, Hadi mengatakan potensi bencana lainnya yakni angin kencang atau angin puting beliung. “Semua wilayah di Jabar rawan bencana karena memang Jabar ini bisa dibilang ‘supermarketnya’ wilayah rawan bencana. Banjir dan longsor, kalau masa peralihan musim hujan itu angin kencang, musim beliung, bisa berpotensi terjadi,” tutur Hadi.