Bandung, Bewarajabar.com — Tahap pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung telah dimulai pada 14 Januari 2021 lalu. Sejumlah Puskesmas dan klinik juga sudah mulai melakukan vaksinasi kepada para tenaga kesehatan hingga April 2021 mendatang.
Namun perlu diketahui, vaksinasi tidak digelar serentak melainkan sesuai jadwal dan ketentuan Kementerian Kesehatan RI.
Vaksinasi Covid-19 tahap I pada Kamis (14 Januari 2021) lalu, diantaranya dilaksanakan di UPT Puskesmas Pagarsih. Kepala Puskesmas Pagarsih, dr. Trisiana Irawati mengatakan, pada hari pertama ada 5 orang tenaga kesehatan yang terdaftar, tetapi hanya 3 orang yang memenuhi syarat untuk divaksin.
“Ada dua orang tidak bisa divaksin atau ditunda karena ada permasalahan kesehatan,” katanya kepada Humas Kota Bandung, Jumat (15 Januari 2021).
“Dari tiga orang yang dilakukan vaksinasi, dua orang bekerja di Puskesmas Pagarsih, satu orang Dokter dari Rumah Sakit,” ucapnya.
Menurutnya, saat hari pertama vaksin pada tiga orang tersebut, rata-rata mengalami pegal. Ada satu orang juga mengalami rasa kantuk setelah observasi selama 30 menit.
“Pertama ada sedikit nyeri biasa di tempat suntikan, ada yang terasa pegal-pegal setelah. Satu orang yang bekerja di Puskesmas Pagarsih saya tanya tadi agak sedikit masih ada rasa pegal,” katanya.
“Kalau yang merasa lebih mengantuk, setelah tidur tidak ada efek lain. Dan katanya sudah tidak ada efek apa-apa lagi. Dua orang yang di sini sudah bekerja seperti biasa kembali,” ucapnya.
Sedangkan Relawan Contact Tracer BNPB Dinkes Kota Bandung, Adinda Sekar Pratiwi yang divaksinasi Covid-19 di Puskesmas Pagarsih mengatakan, setelah menunggu 30 menit saat divaksin, merasa pegal dan sedikit ada rasa kantuk.
“Agak ngantuk juga, tapi setelah itu biasa lagi. Besoknya juga sudah segar. Ya seperti biasa lagi,” ucapnya.
Adinda yang bertugas melacak kontak erat dari kasus positif Covid-19 ini, merasa jika sudah divaksin, ada benteng dari virus Covid-19. “Kerjaan saya berhubungan langsung dengan orang yang mempunyai penyakit Covid-19. Dengan vaksin saya merasa mempunyai benteng, tapi tetap saat bekerja harus behati-hati,” katanya.
“Saya harap masyarakat juga mau divaksin. Karena ini penting buat kita. Kalau pun sesudah divaksin kita terpapar, saya pikir mungkin tidak akan parah gejalanya,” imbuhnya.
Di lain tempat, dr. Bernard dan Perawat Erwin Mauludin dari Netra Klinik Spesialis Mata juga mendapat vaksin di Laboratorium Klinik Bio Fit Health Centre pada 15 Januari 2021.
Ia mengaku tidak merasakan gejala apa pun setelah divaksin. Ia pun berharap masyarakat bisa merasa tenang saat vaksin untuk masyarakat sudah siap.
“Dengan vaksin ini semoga kita bisa terlindungi. Pandemi covid-19 juga bisa tertangani dengan baik. Jadi setelah tenaga kesehatan, masyarakat juga mau ikut berperan serta,” ucap dr. Bernard.
Ia mengatakan, tak perlu takut untuk divaksin. “Dengan vaksin ini maka melindungi diri kita keluarga, dan orang lain di sekitar kita,” katanya.
Sedangkan Erwin berharap kasus Covid-19 bisa cepat menurun setelah ada vaksinasi. Dia juga menganggap tenaga kesehatan menjadi contoh oleh masyarakat untuk divaksin juga.
“Mudah-mudahan cepat terealisasikan buat masyarakat lain. Kita ikhtiar saja dengan vaksin ini, ikuti aturan pemerintah. Itu juga yang terbaik agar kasus Covid-19 di Indonesia cepat turun,” katanya.