Bandung, BewaraJabar — Masa bakti Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana tengah berjalan 3 tahun. Dari usia tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berpacu untuk mewujudkan program prioritas.
Mulai dari pembangunan, pelayanan sampai program yang menyejahterakan masyarakat Kota Bandung. Seperti Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK), Open Defecation Free (ODF), Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman), pemulihan ekonomi dimasa Pandemi Covid-19, Stunting, sampai pelayanan publik.
Atas hal itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang tengah membantu untuk mewujudkan berbagai program prioritas di Kota Bandung.
“Terima kasih kepada camat, lurah maupun OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang tengah membantu untuk menyukseskan program prioritas Kota Bandung,” tutur Oded pada acara Pengarahan Khusus Wali Kota Bandung kepada para Camat, di Hotel Bumi Sangkuriang, Senin 11 Oktober 2021.
Oded pun mendorong agar kewilayahan dapat memenuhi program tersebut sebagai janji saat kampanye.
“Mohon dukungannya dari para camat sebagai aparat kewilayahan dalam pemenuhan janji itu. Beberapa program di antaranya optimalisasi PIPPK, Kang Pisman, percepatan pencapaian ODF dan penuntasan stunting,” bebernya.
Tak hanya itu, di masa pandemi Covid-19, Oded mengimbau untuk wilayah melaksanakan percepatan vaksinasi guna membentuk herd immunity.
“Saat ini kita gencar melaksanakan vaksinasi untuk mengejar herd immunity atau kekebalan kelompok. Dengan berbagai upaya dan kolaborasi dari semua pihak, saya optimis target tersebut tercapai,” ujarnya.
Dengan mulai menggeliatnya kegiatan ekonomi, Ia pun meminta, agar para pelaku usaha tetap mematuhi aturan. Termasuk PKL yang mulai menggeliat seiring perbaikan kondisi covid-19.
“Pengawasan dan sosialisasi adalah kuncinya,” turur Oded.
Ia pun mendorong agar unsur kewilayahan untuk meningkatkan kolaborasi. Salah satu upayanya yaitu silaturahmi dan komunikasi yang baik.
“Membangun silaturahmi untuk mewujudkan program strategis. Menjadi pemimpin di wilayah harus terbangun sinergitas melalui pintu silaturahmi yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Gufron menerangkan, berbagai program sebagai janji Wali Kota harus dikawal sampai tuntas. Seperti PIPPK, ODF, Kang Pisman, stunting sampai penanganan Covid-19.
“PIPPK salah satu program janji pak wali harus dikawal. PIPPK itu penguatan. Intinya camat membangun pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan stimulan PIPPK,” tegas Asep.
Program lainnya, lanjut Asep yaitu Ada ODF. Kota Bandung harus mencapai tujuan tersebut. Termasuk stunting dan pelayanan publik.
“Bandung harus ‘free’, bebas dari ODF merupakan program strategis. Stunting, terus digarap sebagai strategis dari wilayah,” tuturnya.
“Kecamatan itu harus mengedukasi warga. Sekarang Pemkot Bandung konsen penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi juga penguatan UMKM,” ujarnya.
Hal mendasar, lanjut Asep, yaitu pelayanan publik. Sehingga wilayah terus mendorong agar pelayanan terus prima.
“Hal mendasar yaitu pelayanan publik. Secara keseluruhan bagus. Namun tetap memberiku pelayanan yang maksimal bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Camat, Firman Nugraha menyampaikan, kecamatan terus berupaya melaksanakan berbagai program prioritas.
“Kami terus melaksanakan dilapangan. Tugas kami juga cukup banyak di wilayah, Aturan pada Perwal 1407 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi tugas dan fungsi,” tuturnya.
“Ada juga pelimpahan kewenangan dari OPD 26 bidang dan 130 urusan. Kami tentunya berusaha mewujudkan hal yang menjadi harapan pak wali dan target capaiannya,” imbuhnya.