Bandung, BewaraJabar — Vaksinasi Covid-19 yang diberikan untuk remaja dari usia 12 – 17 tahun dapat mempercepat terbentuknya Herd Immunity di Kota Bandung. tak hanya itu, vaksinasi juga sebagai syarat digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai Monitoring Vaksinasi untuk Usia 12 – 17 Tahun di SMPN 7 Bandung, Jalan Ambon No. 23, Kota Bandung, Sabtu 21 Agustus 2021.
Yana mengungkapkan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan kebijakan Pemkot Bandung, syarat untuk PTM adalah peserta didik dan Tenaga Pendidiknya harus 100 persen telah divaksin Covid-19.
“Saya lihat (PTM) ini bisa memungkinkan. Kita lakukan bertahap (setelah vaksinasi covid-19),” katanya.
Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu telah berkeliling ke sejumlah sekolah. Rata-rata fasilitas pendidikan di sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Misal kelas satu masuk pukul 07.00 WIB, nanti kelas dua masuk pukul 07.30 WIB. Sedangkan kelas tiga masuk pukul 08.00 WIB,” jelasnya.
“Pulang juga begitu, jadi tidak ada crossing. Kemudian kapasitas kelas hanya 50 persen, minggu ini 50 persen, minggu depan ganti 50 persennya,” lanjutnya.
Menurut Yana, jika PTM terselenggara maka materi yang diberikan yaitu materi yang harus disampaikan secara tatap muka. Jika materi yang disampaikan melalui online, maka bisa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Vaksinasi ini ikhtiar kita saat pandemi. Kalau sudah divaksin insyaallah kita cukup punya keyakinan. Kalau pun terpapar akan ringan, mungkin seperti flu biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengugkapkan, peserta vaksinasi yang terdaftar sebenarnya lebih dari 1.000 orang.
“Mudah-mudahan sekolah yang lain pun bisa menyegerakan vaksinasi sebagaimana harapan Pak Wakil Wali Kota,” katanya.
“Kalau tahap yang pertama dan kedua di SMPN 2 waktu itu ada 940 yang sudah divaksinasi. Informasi dari Pak Kesdam, di sekolah-sekolah swasta juga sudah mulai dilaksanakan,” lanjutnya.
Untuk itu, Hikmat menyarankan sekolah-sekolah untuk inovatif dan kreatif, serta terus berkomunikasi agar bisa berkolaborasi atau bekerja sama agar anak-anak bisa divaksinasi sesuai harapan.
Menurut Hikmat, persiapan PTM di Kota Bandung sebelumnya telah dilakukan simulasi. Secara infrastruktur sekolah sudah siap namun berdasarkan zona masih ada kendala.
“Dari kacamata epidemiolog masih di zona yang belum hijau tentu saja ini yang jadi kendala. SKB 4 Menteri itu mengisyaratkan kepada kita yang utama adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga pendidiknya,” katanya.
Sedangkan terkait pelaksanaan PJJ, Hikmat pun menganggap hal itu sebuah keniscayaan dan harus tetap berjalan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat termasuk daerah.
“Semua sudah mulai beradaptasi, tidak ada kendala yang memberatkan. Semua siswa dan juga guru-gurunya, PTK, sudah bisa beradaptasi dengan teknologi, anak anak bisa terbiasa,” katanya.