Bandung, BewaraJabar — Pemerintah Kota (Pemkot) meluncurkan Calender of Event 2022. Sebanyak 78 acara siap digelar sepanjang tahun guna mendongkrak pariwisata Kota Bandung pasca terdampak pandemi Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menuturkan, sekalipun tujuan wisatawan ke wilayah kabupaten kota di Bandung Raya, namun Kota Bandung tetap menjadi magnet sebagai tempat menginap. Bahkan, urusan kuliner dan belanjanya justru menjadi tujuan utama.
Ema berharap, beragam acara ini mampu menjadi tonggak meningkatkan perekonomian melalui sektor pariwisata. Sebab, Kota Bandung tidak memiliki destinasi wisata alam. Namun potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui beragam kreativitasnya menjadi kekuatan tersendiri.
“Harapannya, apa yang kita rencanakan Allah berikan kemudahan dan kelancaran. Bisa terealisasi seiring membaiknya beberapa hal terutama mengenai masalah pandemi Covid-19,” ucap Ema setelah peluncuran Bandung Calender of Event 2022 di Grand Ballroom el Royale Hotel, Rabu, 24 November 2021.
Ema menjelaskan, dengan terselenggaranya beragam acara tersebut akan memberikan ‘multiplayer effect’ di luar pariwisata. Seperti pada penambahan penghasilan UMKM, penyerapan tenaga kerja, peningkatan omzet ataupun okupansi hotel. Semua itu akan berpengaruh pada raihan pendapatan pajak.
“Kalau pariwisata hidup, ekonomi Kota Bandung luar biasa. Kalau itu menghasilkan PAD (pendapatan asli daerah), kita bisa membangun lebih leluasa. Toh rakyat juga yang akan menikmatinya,” ujarnya.
Meski begitu, Ema tetap mengingatkan bahwa protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Jangan sampai hanya fokus menjalankan sektor pariwisata namun lalai menjaga kedisiplinan protokol kesehatan (prokes).
Ema menilai, dari sejumlah indikator di Kota Bandung, pandemi Covid-19 cukup terkendali. Pola hidup normal baru dengan menerapkan 5M harus menjadi pedoman. Semua pihak harus berkomitmen menjalankannya guna mengantisipasi agar tidak muncul gelombang ketiga.
“Terpenting prokesnya terkendali. Apalagi pandeminya semakin membaik. Bandung masuk level 1 itu harapan kita semua. Makanya semua harus disiplin prokes. Lebih baik kita waspada daripada kejadian, ripuh,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan, 78 acara tersebut hasil proses kurasi. Kemudian dibuatkan sepuluh besar acara sebagai andalan pada 2022 mendatang.
Kesepuluh besar acara tersebut di antaranya, Keukeun Bandung, Bandung Independent Film Fest, Bandung Run 2022, Bandung Photography Month, International Photograpgy and Short Movie (ipsm) Festival, Ganesha Film Festival, Hari Tari Sedunia, Absolute Drumfest, dan World Music Contest “sora III” Journey Is Life
“Kita juga buat acara Bandung Kota Angklung. Kami berinisiatif karena Bandung sudah ada ekosistemnya. Mulai dari pengrajinnya, ada prodinya di ISBI dan pelaku atau senimannya di Kota Bandung. Akhirnya kami percaya diri tahun depan mendeklarasikan bahwa Bandung Kota Angklung,” kata perempuan yang akrab disapa Kenny ini.
Kenny menyebutkan, dalam satu bulan setidaknya ada dua cara yang diselenggarakan. Dengan agenda yang berkesinambungan ini diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Dalam rangka memperkenalkan Kota Bandung dan memberitahu bahwa masyarakatnya tetap kreatif dan produktif meskipun di tengh pandemi. Makanya temanya adalah inovatif, smart dan kreatif,” terangnya.
Ia juga mengaku sudah bekerja sama dengan Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) untuk menyediakan paket wisata di Kota Bandung.
“Mudah-mudahan kalau tahun depan pandemi sudah biasa lagi, wisatawan bisa menetap lebih lama. Tapi tetap menyesuaikan dengan pandemi kit dan secara hybrid. Ada offline tapi tetap diadakan online,” katanya.