Bandung, Bewarajabar.com — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, menghadiri Laboratorium Moblie Bio Safety Level 3 (BSL3) dari PT Bio Farma (Persero) ke Universitas Padjadjaran (Unpad) dapat merealisasikan target 300.000 tes COVID-19 di Jabar.
“Hadirnya mobil lab BSL3 ini memberikan harapan besar. Kita mengejar angka 300 ribu (pengetesan masif). Mudah-bisa berharap dengan mobil ini juga bisa kita kejar targetnya, ”kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung, Jumat (12/6/20).
Pengetesan COVID-19 intens dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar, baik tes cepat maupun tes swab (tes usap) dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction / PCR).
Dalam pengetesan COVID-19 secara masif, Pemda Provinsi Jabar menyetujui pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar. Hingga kini, Pemda Provinsi Jabar sudah mengetes sekitar 200.000 warga. Detailnya, 140 tes cepat dan 60 tes penggunaan.
Menurut Kang Emil, BSL3 bergerak pertama di Indonesia yang mampu mengetes 400 spesimen per hari. Selain itu, lab mobil ini menjadi bio safety level 3 pertama di Indonesia.
“Mobil ini mengambil tes di lokasi yang ditentukan dan diprosesnya di sini (mobil lab BSL3), sehingga diumumkannya bisa langsung diumumkan oleh manajemen dari mobil BSL3 ini,” katanya.
“Dengan hadirnya mobil lab BSL3 ini, rasio pengujian Jawa Barat akan meningkat pesat dan kami akan mengejar zona-zona merah, zona-zona hitam yang sekarang ada di tingkat desa-desa manajemennya,” imbuhnya.
Kang Emil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar berencana membuat mobil laboratorium yang sesuai untuk meminta daerah di Jabar. Harga satu mobil lab tersebut, kata ia, disetujui Rp6-7 miliar.
“Komitmen Jawa Barat meminta keterkendalian COVID-19. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Bio Farma yang telah berinisiatif dan inovatif, kemudian juga terimakasih kepada Unpad yang kemudian akan membantu secara teknis,” ucapnya.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan I PT Bio Farma (Persero) Sri Harsyi Teteki menuturkan, mobil lab ini merupakan salah satu bentuk yang menyumbang Bio Farma untuk meningkatkan kapasitas pelayanan deteksi dalam rangka menanggulangi COVID-19.
“Ponsel BSL3 ini merupakan satu miniatur kerja yang ada di Bio Farma yang memiliki standar kualifikasi layanan penuh untuk seluruh dunia yang berbasis WHO, demikian pula kita meminta ilmu dan kompetensi yang disyaratkan oleh SDM dari Bio Farma ini. ”Kata Sri.
Rektor Unpad Rina Indiastuti menjelaskan, peminjaman laboratorium seluler BSL3 mendukung peningkatan kapasitas deteksi COVID-19. Sampai saat ini, kata ia, Unpad telah menjalani pemeriksaan deteksi COVID-19 menggunakan Lab BSL2 di RSP Eyckman dan Lab BSL3 di Jatinangor.
Dengan bantuan tambahan Laboratorium Ponsel BSL3 dari PT Bio Farma ini, maka biaya pemeriksaan bisa mencapai 1,500 per hari jika sampel dan Bahan Habis Pakai (BHP) siap dan tersedia.
“Ini adalah bagian dari komitmen Unpad untuk menyediakan semua sumber daya yang ada –apakah fasilitas lab atau sumber daya manusia– untuk melakukan deteksi COVID-19 agar negara kita, khususnya Jawa Barat, dapat segera terkurangi tingkat pandemi COVID-19,” kata Rina.
Rina menambahkan, pelayanan di RSP Fakultas Kedokteran Unpad di Jalan Eyckman Kota Bandung akan diminta untuk melayani masyarakat di daerah Priangan, sementara laboratorium BSL3 Jatinangor untuk menerima sampel dari daerah Priangan Timur.
Keberadaan lab mobile di RSP Eyckman ini pun akan mendukung akses mudah, cepat, cepat dan mudah menerima sampel dari berbagai daerah