Bandung, bewarajabar.com — Kelompok Kerja (Pokja) II Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Barat menggelar Seminar Web (Webinar) bertema “Pendidikan Keluarga” di Pusat Komando UPTD Tikomdik Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar ), Jln. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Selasa (28/7/2020).
Ketua Pokja II TP-PKK, Atalia Praratya Kamil yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut, di masa pandemi Covid-19 ini, banyak hikmah yang bisa dipetik. “Misalnya, saat ini masyarakat lebih peduli dengan kesehatan. Semua orang mulai mempersiapkan diri berperilaku hidup bersih,” katanya.
Atalia pun memaparkan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam pendidikan keluarga selama masa pandemi. “Pertama, tentu saja kami harus menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Lingkungan Keluarga,” katanya.
Selain itu, tambah Atalia, terapkan 3M. Yakni, pakai topeng, tahan jarak, dan cuci pakai pakai sabun. Yang paling penting, menurut Atalia, jelajah hal baru bersama anak dan tingkatkan kreativitas di masa pandemi ini. Orang tua juga perlu dikelola emosinya. Karena, orang tua adalah pelatih emosi pertama pada anak. “Anak adalah perekam dan peniru ulung,” katanya.
Kata Atalia, adalah pentingnya untuk menyelamatkan daya tahan tubuh mereka. “Bahasa cinta perlu dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak. Beri mereka bahasa cinta dengan pujian, hadiah, waktu, dan sentuhan,” tuturnya.
Atalia disetujui, meski dalam masa pandemi, pendidikan anak tidak boleh terhambat lagi terhenti. “Pendidikan harus terus berjalan. Karena, kita tidak tahu mana dan berapa banyak masa yang akan datang,” tegasnya.
Penulis dan Konsultan Pengasuhan “Menjadi Orang Tua Berdaya di Tengah Segala Dinamika”, Yoga Miarti yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini, anak-anak memiliki kapasitas terbatas dalam berbagai kegiatan. “Oleh karena itu, stimulus yang diberikan harus menarik,” imbaunya.
Untuk itu, menurut Miarti, orang tua harus bertafakur dalam pengasuhan anak. Pola pikir orang tua harus dibenahi. “Orang tua yang memilih yang paling sempurna dari anak. Nah, ini harus diperbaiki. Jangan orang tua yang feodal. Seperti yang Ibu Atalia sampaikan, berikan bahasa cinta kepada anak,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pokja PKK II yang juga menjadi kepala Dinas Pendidikan Jabar, Lutfi Erlita Widiasi mengatakan, webinar pendidikan keluarga ini memberikan informasi tentang cara menggerakkan pendidikan di keluarga yang mendunia dengan mendatangkan berbagai narasumber yang kompeten. “KIta ingin berbagi ilmu dan menyampaikan informasi tentang cara agar orang tua tetap bisa memberikan pendidikan yang optimal untuk anak-anak di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Erlita berharap, dengan kegiatan ini, seluruh materi atau informasi yang diperoleh dapat disampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Selain Atalia dan Miarti Yoga, hadir sebagai narasumber dalam webinar ini, Kang Zae Hanan (Perencana Mimpi, Pelatih, Motivator “Cinta dalam Bahasa Kalbu). Bertindak sebagai moderator, Eem Sukaemah.