Kabupaten Bandung, BEWARAJABAR.COM –BANJIR yang melanda Kabupaten Bandung tidak hanya melumpuhkan lalu lintas, tapi juga roda perekonomian warga. Sejumlah pertokoan yang ada di sepanjang Jalan Dayeuhkolot-Banjaran tidak berjualan karena terendam banjir, begitupun salah satu SPBU yang ada di jalan itu sudah tidak beroperasi selama tiga hari.
Genangan air di jalan itu berangsur surut, dua hari sebelumnya ketinggian air dari betis hingga pinggang, saat ini tiggal dari betis hingga lutut. Sejumlah pertokoan di jalan itu belum semuanya buka, tapi ada sebagian yang sudah membersihkan tokonya.
Salah satu pedagang perhiasan, Hairu mengatakan, tokonya tidak buka karena terendam banjir. “Ini toko milik saya sendiri, karena banjir toko tutup. Karena banjir karyawan juga enggak bisa datang,” katanya kepada wartawan.
Hairu enggan mengungkapkan berapa kerugian yang dialaminya selama toko tutup. “Banjir seperti ini sering, Bulan Febuari juga pernah. Mudah-mudahan ada perubahan, kita sudah cape terus seperti ini,” jelasnya.
Banjir juga merendam Kantor Pos Dayeuhkolot, Puskesmas Dayeuhkolot dan PLN Dayeuhkolot. Fasilitas publik ini tidak beroperasi karena banjir. Tak hanya itu, banjir juga merendam pasar tradisional Dayeuhkolot dan pertokoan yang ada di Raharja Plaza.
“Jumlah toko pedagang di Raharja Plaza mencapai 300 kios. Sementara jumlah pedagang di Pasar Tradisional Dayeuhkolot mecapai 100 orangan. Serta puluhan pemilik toko di sepanjang Jalan Raya Dayeuhkolot,” kata Security Taharja Plaza Rony Mulyadi di lokasi.
Akibatnya ratusan pedagang ini mengalami kerugian karena tidak bisa berdagang. “Iya pasti rugilah. Sekarang gini aja, jika dalam sehari pedagang bisa mendapat untung jutaan, dikali aja dua hari mereka tutup enggak bisa jualan. Bisa jutaan juga kerugiannya,” pungkasnya. (Amat Heryadin)