Bewarajabar | Jakarta – Pada kegiatan diskusi yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) secara virtual, INDEF merilis data sebanyak 92 persen pengunjung ajang balap Formula E 2022 puas terhadap keseluruhan jalannya ajang balap kelas dunia tersebut.
Diskusi itu dengan tema “Dampak Ekonomi Penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta,” pada Kamis, (23/06).
Penyelenggaraan Formula E yang merupakan ajang motosport internasional memiliki multiple impact seperti peningkatan PDB (pertumbuhan ekonomi) baik regional maupun nasional, peningkatan pertumbuhan bidang pariwisata dan sektor yang terkait dengan pariwisata, penyerapan tenaga kerja, ekonomi kreatif, UMKM dan lain-lain.
Dalam diskusi tersebut, Ekonom Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati mengatakan yang menarik dari ajang balap Formula E yaitu dengan menggunakan daya listrik yang berdampak luas. Menurutnya hal tersebut terutama akan berdampak pada lingkungan yang lebih baik kedepannya.
“Karena sebetulnya yang menarik dari Formula E ini pakai listrik gitu kan. Popularitas dari listriknya ini yang diangkat. Bahwa kedepan nanti akan memperbaiki lingkungan, jadi ada aspek lingkungan kalau kita itung impact dari kegiatan yang berpengaruh secara lingkungan,” ungkapnya.
Menurut Nina, penyelenggaraan ajang balap mobil listrik yang baru saja sukses digelar di Sirkuit Ancol pada 4 Juni lalu tidak hanya membanggakan dan membuat harum nama DKI Jakarta saja, akan tetapi nama Indonesia secara menyeluruh.
“Impactnya nasional dan internasional, jadi kalau pemerintah DKI tadi meletakkan kegiatan nasional dan internasional yang terjadi di Indonesia ini ada di DKI, maka dampaknya luas. Bukan hanya DKI tapi Republik Indonesia juga harum namanya,” tuturnya.