Bandung, Bewarajabar.com — Bunda Literasi Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil berharap, semangat membaca warga dapat meningkatkan melalui dua inovasi dari Dispusipda Provinsi Jabar, yaitu Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library) .
“Berbagai program telah dilakukan oleh Dispusipda Provinsi Jawa Barat untuk menggelorakan semangat membaca untuk seluruh masyarakat Jawa Barat, karena terkait dengan data, Jawa Barat ini sedang-sedang saja sebetulnya, tetapi kita ingin lebih banyak lagi masyarakat Jawa Barat yang mau membaca,” ucap Atalia usai memberikan arahan kepada calon Duta Baca Jawa Barat di Gedung Pustaloka Dispusipda Jabar, Kota Bandung, Rabu (4/3/20).
Meskipun kecepatan membaca masyarakat Jabar memang masih di bawah rata-rata, Atalia berujar animo masyarakat terhadap Kolecer dan Candil mempromosikan mampu mendongkrak minat baca di Jabar.
“Kalau saya keliling kota / kabupaten, dari daya baca cepat masyarakat di Jawa Barat ini masih perlu peningkatan lagi. Jadi kalau minimal 250 kata per menit, kita masih di bawah itu, ”papar Atalia.
“Tapi saya sangat optimis dengan program yang dilakukan oleh pemerintah, ada Kolecer, Candil, ada juga Makan Jengkol (Buku Mari Kita Antar Jemput dengan Kolaborasi) dan lain-lain, mudah-aktif ini juga bisa menggiatkan lebih banyak lagi masyarakat yang mau gemar membaca, ”Tambahnya.
Jika malas membaca, Atalia mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi tidak berwujud sehingga mudah percaya berita bohong (tipuan), mudah terprovokasi, sulit mendapatkan pekerjaan yang sulit, cepat pikun.
“Ini sangat berbahaya sekali. Mereka yang sekarang tidak toleran, lebih suka bergaul dan lebih jarang membaca,” ujar Atalia.
Sementara itu, selain membahas tentang pengetahuan, juga mengasah pola pikir kritis, Atalia menjelaskan tentang kegemaran membaca juga bisa memberi kekuatan bagi daya ingat, menghilangkan stres, menangkal penyakit pikun, dan menjaga otak tetap aktif dan aktif.
“Saya kira ini penting sekali untuk membaca gemar, bisa membaca dulu tentang masyarakat Jawa Barat dan Indonesia,” kata Atalia.
Sementara itu, Kepala Dispusipda Jabar Riadi melaporkan, e-book yang ada paling laris setiap hari lewat Candil. Sementara terkait Kolecer, Riadi berujar sekitar 400 buku di masing-masing Kolecer yang didistribusikan di seluruh Jabar masih kurang memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Sungguh kalau minat baca masih cukup tinggi. Kita berharap dua buku harus dibaca oleh satu orang anak, kita sedang mengusahakan itu. Jadi bukunya itu kita dekatkan dengan masyarakat. Oleh Kang Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) kami mengembangkan Kolecer dan Candil,” tutur Riadi.
“Kalau Candil, itu aksesnya hampir semua e-book yang ada di kita itu terjual habis setiap hari. Apalagi kalau (buku) yang ada di Kolecer, saya bisa laporan dari Cianjur dan Cirebon, itu kurang bukunya. Ini penting sekali dalam meningkatkan minat membaca buku, ”katanya.