BANDUNG, BEWARAJABAR.COM — Parade lampion dan instalasi lampu hias membuat kawasan Taman Tegalega gemerlap dengan beraneka warna, Sabtu malam (26/10/2019). Acara bertajuk Glow Art Festival 2019 ini merupakan penutup rangkaian hari jadi ke-2019 Kota Bandung.
Penampilan tron dance menjadi sajian pembuka acara utama dengan memberikan kombinasi tarian dan pertunjukan lampu hias yang menempel di tubuh penari. Kemudian acara dilanjutkan dengan tayangan video mapping di Monumen Bandung Lautan Api sontak menyita perhatian masyarakat yang mendatangi Taman Tegalega.
Tak hanya itu, parade kostum dari 30 peserta yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kewilayahan dan pihak swasta juga turut memeriahkan Glow Art Festival 2019.
“Setelah dua bulan menyelenggarakan ulang tahun ke 209 dengan berbagai kegiatan dan acara, hari ini ditutup dengan Glow Art Festival,” kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial yang hadir di acara tersebut.
Oded menyempatkan berkeliling melihat lampion dan instalasi dari peserta. Beragam bentuk lampion menyerupai hewan dan tumbuhan ini berjejer mengelilingi monumen Bandung Lautan Api.
Oded berharap masyarakat Kota Bandung bisa menikmati gelaran Glow Art Festival yang akan berlangsung hingga Senin (28/10/2019).
“Biasanya dengan kendaraan hias. Sekarang seperti ini (festival lampion) dihadirkan di areal Taman Tegalega. Pokoknya kita suguhkan supaya tidak jenuh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Dewi Kaniasari menyatakan, Glow Art Festival 2019 ini merupakan konsep baru yang disajikan dalam rangkaian hari jadi Kota Bandung. Perempuan yang karib disapa Kenny ini berharap dengan rancangan baru ini masyarakat bisa lebih menikmati hiburan dari lapion dan instalasi lampu dari para peserta.
Kendati sama-sama menampilkan lampion dan instalasi lampu seperti halnya Light Festival, sambung Kenny, namun dalam Glow Art Festival ini kreasi para peserta harus bisa difungsikan menjadi semacam stand dan dipamerkan selama tiga hari.
“Glow Art Festival ini merupakan konsep yang baru. Biasanya di Light Fest itu pawai tapi sekarang ditempatkan di satu tempat. Mudah-mudahan masyarakat jadi bisa lebih menikmatinya karena ini berlangsung hingga Senin (28/10/2019). Ini jadi strategi mempererat tali silaturahmi di kalangan peserta khususnya dan masyarakat umumnya,” beber Keny.
Penampilan Glow Art Featival kemudian ditutup dengan pagelaran wayang golek yang ditampilkan oleh dalang Opik Sunandar Sunarya. (*)