BANDUNG, bewarajabar.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, guru madrasah menjadi ujung tombak generasi muda yang unggul dan berkualitas. Selain itu, kata Emil, guru madrasah dapat mencetak karakter keislaman generasi muda Jabar.
“Saya titipkan manusia unggul Jawa Barat kepada para guru madrasah di sini,” kata Emil dalam acara Silaturahim Guru Madrasah se-Jabar di Balai Asri Pusdai, Kota Bandung, Selasa (24/12/19).
Menurut Emil, guru madrasah memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Presiden RI Joko Widodo, yakni membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, dan menyambut Indonesia Emas 2045.
“Tahun emas 2045, tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka. Tahun itu Indonesia salah satu dari empat negara adidaya di dunia. Syarat ekonomi harus disetujui, sosial-politik harus kondusif, dan generasi mudanya harus kompetitif, inilah ladang amal untuk guru-guru madrasah,” ucapnya.
Emil juga mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar saat ini memiliki pandangan tentang pembangunan tidak hanya soal dimensi lahiriah, tetapi juga Batiniah. Maka itu, kata dia, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan program keumatan, seperti Magrib Mengaji.
“Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program-program keumatan seperti Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, Satu Desa Satu Hafidz dan beberapa program lainnya,” katanya.
Sementara, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar, Abudin, berharap Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Jabar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. Mulai dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Abudin mendorong seluruh guru madrasah Jabar untuk menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Kami senang menyambut bapak / ibu yang telah jadi garda terdepan membawakan pendidikan Jawa Barat,” kata Abudin.
Sementara itu, Ketua Umum PGMI Jabar Heri Purnama mengatakan bahwa silaturahmi guru madrasah se-Jabar menjadi momentum bagi semua pihak untuk meminta aspirasinya.
“Tidak boleh lagi ada dikotomi berbeda antara guru PNS dan Non-PNS. Kita satu visi misi satu posisi. Guru madrasah yang mewarisi ilmu untuk anak bangsa,” katanya.
“Bangsa kita ini berdiri salah hanya berkat sumbangsih guru madrasah Indonesia,” tambahnya.
Acara tersebut dihadiri oleh sekira 4,820 guru madrasah berbagai peringkat dari seluruh kota / kabupaten se-Jabar. (Amat Heryadin)