Bandung, BewaraJabar — Menjelang peringatan Hari Jadi ke-211 Kota Bandung (HJKB) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menggelar sejumlah kegiatan. Mulai dari pemilihan logo hingga puncak acara yang nanti diselenggarakan pada 25 September 2021.
Asisten Pemerinthan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengungkapkan, tahapan dalam persiapan menjelang HJKB tahun ini yaitu pemilihan logo.
Terpilihlah pemenang logo yang sudah melakukan berbagai tahapan mulai penjurian dari para pakar seniman dan sebagainya.
Alhasil Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah meluncurkan logo resmi Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-211. Logo ini terpilih melalui sayembara yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Sebuah grafis menyerupai api dan didampingi dua garis sejajar membentuk angka 211 yang merupakan usia Kota Bandung saat menginjak 25 September 2021. Di bawah logo dilengkapi dengan tagline ‘Bandung Harmoni Tuntaskan Pandemi’.
“Bentuk logo ini seperti api menyala dan beberapa bagian mencerminkan kebersamaan, harmoni atau sinergi bagi kehidupan,” ujarnya pada kegitan Bandung Menjawab via Google Meet, Kamis 18 Agustus 2021.
Asep metuturkan, tagline Bandung Harmoni Tuntaskan Pandemi merupakan pesan yang menegaskan kondisi Kota Bandung terkini. Yaitu menjelang hari jadi ke-211 menjadi momentum kebangkitan setelah terdampak terpaan pandemi Covid-19.
“Rangkaian kegiatan juga terdapat rekaman pidato Wali Kota Bandung dalam HJKB ke-211,” tuturnya.
Asep mengtakan, seperti biasa sehari sebelum menjelang HJKB akan dilaksanakan ziarah ke makam para pendiri Bandung.
“Makamnya dua lokasi, di Dalem Kaum dan Karang Anyar,” tutur Asep.
Tak hanya itu, agar lebih meriah lagi, akan ada pemasangan spanduk, baliho maupun banner untuk mencirikan Kota Bandung memperingati hari jadinya.
“Pemasangan spanduk, banner dan baliho, dilakukan kegiatan ini. Tujuannya untuk mengingatkan warga bahwa 25 September 2021 itu HJKB. Ini tidak mengurangi rasa khidmat,” tuturnya.
Ia pun mendorong kepada kewilayahan dalam memperingati HJKB untuk melaksanakan doa bersama di tiap tempat ibadah masing-masing.
“Kita doa bersama di wilayah masing-masing, tetap dengan protokol kesehatan dan sesuai aturan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan menyampaikan, pada rangkaian HJKB, Disbudpar tengah melaksanakan berbagai kegiatan.
“Peringatan hari jadi sebagai tanda semangat kebersamaan utuk bangkit menuntaskan pandemi,” tuturnya.
“Sayembara logo mulai 15-28 Juli 2021. Penjurian dilaksanakan pada 29-30 Juli dan pengumuman pada 15 Agustus,” tambahnya.
Agar lebih menarik wisatawan datang ke Kota Bandung, Disbudpar tengah menyusun kegiatan yang dalam waktu dekat akan diumumkan.
“Ini berdampak kepada seni, juga bisa menambah tamu wisata datang ke Kota Bandung. Itu target dicapainya. Kita juga akan angkat kuliner khas Bandung, brand asli Bandung juga,” tuturnya.
Salah satu juri Sayembara Logo HJKB, Rudi Farid mengatakan, logo itu berfungsi seperti wajah.
“Punya dua peran pembeda dan memberi kesan. Kita lihat wajah beda itu identitas muncul kesan, sehingga akan tersirat.” Katanya.
Dari 500 lebih logo, diputuskanlah logo yang kali ini menjadi pilihan. Salah satunya berbeda dengan logo-logo sebelumnya.
“Dari 500 lebih, kita cermati ini paling beda. Unik, kesan yang muncul tentunya sesuai dengan pesan,” katanya.
“Dipilih sesuai dengan tema besar tentang kebersamaan melawan pendemi. Biasanya logo HJKB berputar identitas di Bandung. Jembatan layang dan sebagainya, kalau ini secara visual fokus kepada semangat,” bebernya.