“Lebih seneng main ayam sekarang mah. Jadi ngurangin main hp. Sekarang jadi kalau pake hp ya buat cari informasi mengurus ayam, bikin video buat perkembangan ayam.”
Bandung, Bewarajabar.com — Program pemeliharaan ayam sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengembangkan pendidikan karakter anak perlahan menampakan hasil. Hal ini terlihat dari pengakuan salah seorang siswa yang saat ini juga mulai mengurangi intensitas penggunaan gawai.
Seperti yang diutarakan oleh Azhar Paras, siswa kelas 7 SMPN 46 Bandung. Ia kini lebih tertarik untuk mengurus ayam dan memantau perkembangannya ketimbang lama-lama menggunakan gawai. Sekali pun menggunakan, Azhar memanfaatkan gawainya untuk memberikan laporan perkembangan ayam atau mencari informasi mengenai cara pemeliharaan dan seluk beluk hewan unggas tersebut.
“Lebih seneng main ayam sekarang mah. Jadi ngurangin main hp. Sekarang jadi kalau pake hp ya buat cari informasi mengurus ayam, bikin video buat perkembangan ayam,” ungkap Azhar saat ikut menunjukan hasil pemeliharaannya kepada Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, Jumat (31/1/2020).
Azhar mengakui, saat awal menerima bibit ayam cukup kesulitan untuk mengurusnya. Terlebih anak ayam cukup rentan terkena kematian apabila salah pemeliharaan.
“Ada lima ayam dan berhasil semua sampai sekarang sudah besar. Awalnya agak susah, kalau sudah lama kelamaan terbiasa. Jadinya ya lebih gampang,” ujarnya.
Meski pun menjelang usia maksimal, Azhar menegaskan, tidak akan menyembelih ayam peliharaannya tersebut. Justru dia akan mengembangbiakannya terlebih dahulu sebelum nantinya akan dijual apabila sudah mencapai jumlah cukup banyak.
“Mau diternakin. Kalau ayam diternakin kan jadi lebih banyak lagi. Nanti kalau udah banyak dijual,” akunya.
Rencana serupa juga diungkapkan oleh Muhammad Aqil, siswa kelas 8 SMPN 54 Bandung. Dia juga tidak berminat untuk mengonsumsi ayam peliharaanya. Ia juga berencana mengembangbiakannya terlebih dahulu.
“Ini mau diternakin dulu aja. Kalau sudah banyak baru dijual,” kata Aqil.
Selama proses pemeliharaan, Aqil sangat antusias dan bersemangat agar ayamnya bisa tumbuh dengan baik. Tak hanya meluangkan waktu, bahkan dia rela menyisihkan uang jajannya untuk membeli pakan ayam.
“Kandangnya saya sendiri yang buat. Makannya dikasih layer, belinya dari uang jajan sendiri,” ungkapnya. (red)