KUNINGAN, BEWARAJABAR.COM — Konsumsi ikan masyarakat di Provinsi Jawa Barat hingga saat ini tergolong masih sangat rendah jauh di bawah target konsumsi ikan nasional, apalagi jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan masyarakat di negara-negara maju. Hal itu mengemuka dalam acara Gerakan Gemar Makan Ikan untuk Siswa Sekolah dan Gelar Teknologi Hasil Perikanan yang dilaksanakan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat di Lapangan Pandapa Paramarta, Kompleks Stadion Mashud Wisnusaputra, Kabupaten Kuningan, Selasa 23 April 2019.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jabar Jafar Ismail, dalam acara tersebut mengungkapkan, target konsumsi ikan Jawa Barat sekarang baru 29,6 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan target nasional, sudah 50,95 kg per kapita per tahun.
Sementara itu angka konsumsi ikan masyarakat di Jabar saat ini, ujarnya, baru mencapai sekitar 26 kg per kapita per tahun atau sekitar 82 gram per hari. Angka tersebut masih sangat rendah dibanding target nasional, apalagi jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan masyarakat di negara-negara maju seperti Korea, Jepang, dan sejumlah negara maju lainnya yang sudah mencapai kisaran 60 hingga di atas 70 kg per kapita per tahun.
“Perhitungan konsumsi itu adalah ikan yang dimakan per kapita per tahun. Target nasional sudah 50 lebih. Jabar masih jauh, targetnya saja baru mencapai 29,6,” ujarnya, seraya menambahkan acara itu digelar sebagai salah satu upaya pemerintah mendorong masyarakat gemar mengonsumsi ikan dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya.
Kegiatan seperti itu, tuturnya rutin dilaksanakan Pemrov Jabar dalam setipa tahun anggaran. “Untk tahun ini hanya dilaksanakan di tiga kabupaten, terdiri atas di Kabupaten Kuningan, Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung.
Kenapa masyarakat perlu didorong supaya gemar dan banyak mengonsumsi ikan, tuturnya lebih lanjut, karena ikan mengandung omega 3 dan kadar protein lebih tinggi dibanding kandungan protein jenis-jenis makanan lainnya. “Selain itu, ikan juga baik dikonsumi semua kalangan usia dari mulai bayi sampai orang tua,” ucapnya.
Dia menyebutan, penyebab masih rendahnya konsumsi ikan masyarakat di Jabar, lebih dikarenakan faktor cara pengolahan ikan yang masih terbatas, misalnya hanya sebatas digoreng, dipepes, dicobek. Oleh karena itu,Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jabar dalam acara itu menghadirkan sejumlah pelaku usaha teknologi pengolahan ikan memberikan berbagai contoh dan cara pengolahan ikan kepada ratusan siswa peserta acara tersebut.
Ditanya mengenai angka produksi dan upaya Pemprov Jabar untuk meningkatan produksi ikan di Jabar, Jafar Ismail menyebutkan, produksi perikanan di Jabar saat ini mencapai sekitar 1,4 juta ton per tahun. Terbagi atas produksi perikanan darat sekitar 1,2 jut ton, dan perikanan laut sekitar 230.000 ton. Dan, untuk meningkatkan produksinya, Dinas Perikanan Pemprov Jabar selama ini terus berupaya dengan cara antara lain melalui pengembangan bibit unggul ikan untuk budi daya perikanan darat.
Sementara itu, acara yang diikuti ratusan siswa perwakilan dari sejumlah sekolahdi Kabupaten Kuningan itu, juga dihadiri sejumlah pejabat Pemda kabupaten Kuningan. Di antaranya Sekretaris Daerah Dian Rachmat Yanuar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Ukas Suharfaputra, dan Kepala Dinas Pertanian Dodi Nurochmatuddin, serta Ketua serta sejumlah Pengurus Dharma Wanita Kabupaten Kuningan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Kuningan Ukas Suharfaputra menyebutkan angka konsumsi ikan masyarakat Kuningan sementara ini baru mencapai sekitar 25 kg per kapita per tahun. Kebutuhan ikan per tahun Kabupaten Kuningan menurutnya terhitung mencapai sekitar 25.000 ton, sedangkan kemampuan produksi ikan Kuningan baru mencapai sekitar 17.000 ton per tahun.***
Discussion about this post