COVID-19 bukan hanya darurat kesehatan, tetapi juga darurat ekonomi. Sekarang, 2/3 warga Jabar membutuhkan bantuan.
Kab. Tasikmalaya, bewarajabar.com — Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama Forkopimda Jabar membagikan banyak paket sembako di empat daerah, yaitu Kab. Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar, Minggu (5/7/20).
“Kami melakukan bakti sosial bersamaan pemantauan melakukan COVID-19 di empat daerah,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– di Alun-alun Manonjaya, Kab. Tasikmalaya.
Kang Emil mengatakan, pandemi COVID-19 membawakan dua pembicaraan, menyajikan darurat kesehatan dan darurat ekonomi. Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar mengalokasikan anggaran triliuan rupiah untuk menyelesaikan dua anggaran tersebut.
“COVID-19 bukan hanya darurat kesehatan, tetapi juga darurat ekonomi. Sekarang, 2/3 warga Jabar membutuhkan bantuan,” katanya.
Padahal, kata Kang Emil, sebelum ada pandemi COVID-19, penerima bantuan sosial di Jabar hanya 25 persen dari total penduduk. Sekarang menjadi 63 persen. “Maka kami distribusikan bantuan sosial, termasuk hari ini kami bagikan langsung,” ucapnya.
Bansos provinsi Jabar memberikan Rp500 ribu satu dari sembilan pintu bantuan. Tujuh pintu bantuan lainnya adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, Dana Desa, bantuan sosial (bansos) dari presiden, serta bansos dari kabupaten / kota.
Menurut Kang Emil, pendistribusian bansos provinsi hi II akan segera dilakukan. Data yang melampaui alokasi distribusi diperbaiki, perbaiki target tepat dan berkeadilan. Maka itu, ia meminta semua masyarakat menyetujui pendistribusian bansos.
“Bansos terus kita laksanakan, mohon pemantauan dan evaluasi dari semua pihak termasuk media. Penerima bansos akan terus di-perbarui,” katanya.
Dalam Kegiatan tersebut, Kang Emil mengapresiasi Gugus Tugas Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Banjar dalam memutus mata rantai sebaran COVID-19. Level kewaspadaan dua daerah itu berada di zona biru (level 2). Sementara Kab. Ciamis dan Pangandaran berada di zona kuning (level 3).
“Jabar banyak diapresiasi dalam penanggulangan COVID-19 karena keterkendaliannya. Mudah-mudahan semua daerah amannya menjadi zona hijau,” katanya.
Kang Emil bersama Forkopimda mengendarai sepada motor dalam kegiatan tersebut. Selain memudahkan akses menuju desa, ia bersama Forkopimda membawa aspirasi masyarakat sepanjang perjalanan.
“Sengaja naik motor untuk pergi lebih santai dan rombongan tidak terlalu besar, juga bisa berhenti jika ada tantangan di jalan atau di desa-desa,” katanya.