Tetap jaga silaturahmi dan disiplin di tengah pandemi COVID-19
Bandung, Bewarajabar.com — Cucu KH Muhyiddin (Mama Pagelaran) sekaligus Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengikuti silaturahmi dalam jaringan (online) melalui konferensi video dengan Keluarga Besar Bani Muhyiddin Pagelaran, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (26/5 / 20).
Menurut Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil, silaturahmi sebagai salah satu wasiat Mama Pagelaran adalah momen mahal di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Maka, diundang Bani Muhyiddin untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
“Nikmat Allah masih hadir untuk keluarga Bani Muhyiddin. Pertama, nikmat berumur, tetap bisa beribadah puasa dan salat Idulfitri. Kedua, nikmat kesehatan, tidak ada kabar keluarga Bani Muhyiddin yang memerlukan COVID-19. Semoga dengan bantuan kita jauh dari keterpilihan virus,” ucap Kang Emil.
“Ketiga, nikmat silaturahmi, rutinitas bertemu segera, tahun (dalam pandemi) terasa mahalnya. Kita sekarang susah payah hanya ingin melihat wajah kerabat, saudara,” katanya.
Kang Emil pun berharap, Keluarga Besar Bani Muhyiddin yang digagas Pengurus Pesantren Pagelaran ini bisa menunjukkan rasa persaudaraan yang kuat dalam keluarga besar salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Di hadapan sepuh, putra / putri, cucu, buyut, hingga bao Mama Pagelaran, Kang Emil ikut menyelesaikan perkembangan penanggulangan COVID-19 di Jabar agar mereka dapat dikembalikan ke lingkungan sekitar.
Menurut Kang Emil yang mengeluarkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar ini, pihaknya terus melakukan pertanggungan dan membelanjakan untuk menundaulang COVID-19.
“Pertama, menentang, terdiri dari pakai topeng, jaga jarak, dan jauhi kerumunan. Sebagai gubernur, saya harus memastikan 50 juta jiwa (warga Jabar) sehat dan selamat,” kata Kang Emil.
“Kedua, bertemu dengan tes cepat (RDT) dan swab (PCR), sampai hari ini (Jabar) baru sanggup 150 ribu (tes). Dari tes, ditemukan pusat (persebaran) di Jabodetabek dan Bandung Raya, maka PSBB pertama di dua daerah itu, lalu diberlakukan di seluruh Jabar. Meminta yang menggembirakan, walau (penularan) tidak bisa nol, “tambahnya.
Dari penilaian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi Jabar selama 6-20 Mei 2020, diputuskan sebagai PSBB dilanjutkan secara proporsional hingga 29 Mei mendatang dengan diskresi masing-masing bupati / wali kota.
Adalah tiga daerah berada di Level 4 (Zona Merah) yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi. Selain itu, terdapat 19 kabupaten / kota di Level 3 (Zona Kuning) dan lima kabupaten / kota di Level II (Zona Biru).
“Yang tingkat (zona) merah harus tetap siaga. Yang (zona) kuning kegiatan boleh 60 persen, yang (zona) biru bisa 90 persen asal pakai masker dan jarak jaga,” ucap Kang Emil.
Kang Emil melaporkan, tren umum
“Kami (Provinsi Jabar) akan mengevaluasi minggu ini, karena di seluruh Indonesia (termasuk Jabar) orang berkerumun beli baju Lebaran, tidak peduli antrean. Jadi kami melihat berita positif (penanggulangan COVID-19 di Jabar) bisa dijaga,” katanya.
Kang Emil pun berujar, warga yang tidak mudik adalah patriot bangsa. Pasalnya, saat ini semua tengah berperang melawan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dengan dokter dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan. Selain itu, bela negara dilakukan sesuai kemampuan masing-masing.
“Bela negara dengan harta membentuk APD, sembako. Dengan ilmu, bikin ventilator, tes cepat. Dengan tenaga, jadi relawan. Sisanya, negara bela diri dengan disiplin, jauhi pertempuranunan,” kata Kang Emil.
“Semoga jika kita disiplin, harusnya Juli-Agustus hidup bisa normal baru, tetap pakai topeng tapi tidak lagi banyak di rumah. Salam dari saya dan Bu Lia (Atalia Ridwan Kamil), semoga Bani Muhyiddin sehat semua,” tuturnya.
Sementara KH Muhyiddin atau Mama Pegelaran adalah Kiai NU dan panglima Hizbullah di wilayah Purwakarta / Subang pada zaman perjuangan. Sosoknya berhasil mengalahkan Belanda karena membawa santri-santri berjuang melawan Belanda.
Hingga Selasa (26/5), diisi 963 orang keluarga besar Bani Muhyiddin, termasuk Kang Emil. Wasiat Mama Pagelaran yang utama diutus yaitu jangan pernah meninggalkan salat dan silaturahmi.
red/