Bewarajabar | Kab. Bandung – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Az Zahra Rancamanyar melaksanakan prosesi wisuda purna siswa dan wisuda Tahfidz, di Gedung Serbaguna, Rancamanyar, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (23/6/2022).
Untuk purna siswa kelas 6, ini merupakan kali kedua SDIT Az Zahra Rancamanyar melaksanakan wisuda. Ada sebanyak 27 siswa wisuda purna siswa.
Sementara, untuk wisuda Tahfidz terdiri dari 60 siswa, terdiri dari siswa kelas 1 hingga kelas 6.
“Ada beberapa kegiatan hari ini yang kita lakukan. Diantaranya, wisuda purna siswa kelas 6 angkatan kedua dan juga wisuda tahfidz, dari kelas satu hingga kelas enam,” jelas Ketua Yayasan, Dedi Tatang Junaedi, S.Pd.
Dikatakan Dedi, siswa yang melaksanakan wisuda tahfidz dibagi menjadi beberapa kategori, berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Mulai dari hafalan 1 Juz hingga 7 Juz dalam Al Qur’an.
“Kemampuan (siswa) kan berbeda-beda, disesuaikan dengan kemampuan. Ada yang kelas satu tapi sudah (hafal) dua Juz, tapi ada juga mungkin yang kelas lima baru satu Juz. Ada juga kelas lima yang (mampu) tujuh Juz,” jelasnya.
“Jadi anak-anak memiliki kapasitas masing-masing. Ada yang memang cepat, walaupun anak masih kelas rendah sehingga bisa menghasilkan hafalan yang lebih banyak,” imbuhnya.
Dijelaskan Dedi, untuk menyelesaikan hafalan siswa tidak memiliki target waktu, namun tergantung kemampuan siswa itu sendiri.
“Ada yang satu tahun, ada mungkin yang bisa dua tahun, ada juga yang kurang dari satu tahun,” ungkapnya.
Menghadapi tahun ajaran baru 2022-2023, SD IT Az Zahra Rancamanyar akan tetap mempertahankan serta meningkatkan beberapa metode pengajaran yang menjadi program unggulan sekolah yang berdiri sejak 2018.
Yang pertama, bagaimana penguatan tahfidz dan yang kedua penguatan karakter. Melalui pembiasaan-pembiasaan yang bisa siswa lakukan di sekolah.
“Pembiasaan tilawah al quran, pembiasaan solat dhuha dan hal-hal yang positif di sekolah. (Kebiasaan) itu dibentuk mudah-mudahan bisa menjadikan karakter-karakter yang kuat,” jelasnya.
Untuk memenuhi kegiatan dan pembiasaan siswa, sekolah juga sudah memiliki masjid yang layak sebagai sarana tempat siswa beraktifitas keagamaan.
“Masjid (di sekolah) alhamdulillah memadai, kegiatan-kegiatan pun semakin digencarkan. Seperti mabid, itikaf, hal-hal yang mungkin bisa menjadi penguatan karakter anak-anak,” harapnya. red**